Novel Salamatul Qos karya Ali Ahmad Baktsir dalam perspektif strukturalisme Greimas

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Wibiyanto, Muatif (2008) Novel Salamatul Qos karya Ali Ahmad Baktsir dalam perspektif strukturalisme Greimas. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
A01303072 Muatif Wibiyanto 2008 ok.pdf

Download (2MB)

Abstract

Analisis atau kritik terhadap sebuah karya sastra dapat menggunakan berbagai macam approach. Salah satunya adalah Pendekatan struktural­ naratologi, teori ini diartikan sebagai seperangkat konsep mengenai cerita dan penceritaan. Naratologi sendiri berkembang atas dasar analogi linguistik, seperti model sintaksis, sebagaimana hubungan antara subjek, predikat, dan obyek penderita. Dalam pendekatan inipun terdapat beberapa teori yang berkembang menurut pandangan para tokoh pengikut "madzhab"nya. Maka pada studi ini peneliti mengajukan topik "Novel Salamatul Qos karya Ali Ahmad Baktsir dalam Perspektif Strukturalisme Greimas, yang pembahasan didalamnya meliputi: I. Siapakah Ali Ahmad Baktsir? 2. Siapakah Greimas dan Apakah yang dimaksud dengan Teori Struktural ismenya? 3. Bagaimana Analisis Novel Salamatul Qos dalam perspektif Strukturalisme Greimas? Algirdas Julien Greimas seorang kritikus sastra asal Prancis yang ­juga pengikut strukturalis­ mengembangkan teori strukturalisme­naratologinya dengan dua ide pokok. Pertama, skema aktan. Aktan adalah sesuatu yang abstrak, seperti cinta, kebebasan, atau sekelompok tokoh. Aktan juga bisa berarti satuan naratif ( cerita) terkecil. Kedua, struktur fungsional, yang terdiri dari situasi awal, tahap transformasi dan situasi akhir. Teori ini mencoba menjembatani dikotonomi pemahaman strukturalisme awal yang dinilai kaku, dan pada gilirannya mementingkan aksi dibandingkan pelaku. Novel Salamatul Qos adalah sebuah novel tragedi yang menceritakan kegagalan kisah cinta anak manusia. Novel ini merupakan salah satu karya Sastrawan besar Arab kelahiran Indonesia yakni Ali Ahmad Baktsir, beliau juga dikenal sebagai sejarawan Islam dan termasuk pembaharu dalam sastra. Ali Ahmad Baktsir, tak banyak yang tahu, ternyata memendam penderitaan dan kontlik batin hingga saat­saat akhir hidupnya. Setelah melakukan menelaah dan menganalisis novel ini, ditemukan 12 unsur aktan dan fungsional. Dari jumlah tersebut terdapat 4 aktan dan fungsional yaitu: Aktan VI, Aktan VII, Aktan VIII dan Aktan X. Aktan­aktan tersebut secara simultan berhubungan membentuk sebuah bangunan struktur cerita utama. Yakni bahwa struktur cerita utama novel Salamatul Qos adalah Abdurrahman al­Qos mempunyai cinta yang amat mendalam kepada Salamah, sehingga ia ingin memiliki Salamah seutuhnya dengan jalan dia harus membebaskannya dari para tuannya, Ibnu Suhail kemudian lbnu Rummanah dan Raja Malik bin Abdul Malik. Namun pada akhimya perjuangan Abdurrahman harus pupus ditangan tuannya, Raja Malik. Struktur utama cerita ini berakhir dengan perpisahan Abdurahman al­ Qos dan Salamah.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Wibiyanto, MuatifUNSPECIFIEDA01303072
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorHamim, Thohatehamim@yahoo.com2017085201
Subjects: Kesusastraan > Kesusastraan Arab
Keywords: Novel
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Bahasa dan Sastra Arab
Depositing User: Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 28 Apr 2025 03:30
Last Modified: 28 Apr 2025 03:30
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/79916

Actions (login required)

View Item View Item