This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Choiri, Abdul Mun'em (2025) Konstruksi moderasi beragama dalam perspektif tasawuf sosial: analisis pemikiran Amin Syukur. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
Abdul Mun'em Choiri_07040621059 full.pdf Restricted to Repository staff only until 6 May 2028. Download (2MB) |
![]() |
Text
Abdul Mun'em Choiri_07040621059.pdf Download (2MB) |
Abstract
Skripsi ini mengkaji tentang konstruksi moderasi beragama dalam pemikiran tasawuf sosial Amin Syukur. Moderasi beragama merupakan isu sentral dalam kehidupan keagamaan di Indonesia yang multikultural. Di tengah meningkatnya gejala intoleransi, radikalisme, dan polarisasi keagamaan di era modern, maka dibutuhkan pendekatan keagamaan yang mampu menjembatani antara keyakinan pribadi dan keterbukaan sosial. Tasawuf sosial hadir sebagai alternatif paradigmatik yang menggabungkan kedalaman spiritual dengan tanggung jawab sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep moderasi beragama dalam perspektif tasawuf sosial berdasarkan pemikiran Amin Syukur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka (library research), dengan menelaah karya-karya primer Amin Syukur serta literatur terkait yang relevan. Pendekatan ini digunakan untuk menjawab tiga fokus utama, yaitu: (1) bagaimana konstruksi moderasi beragama dalam tasawuf sosial menurut Amin Syukur, (2) bagaimana konsep tersebut diaplikasikan dalam menjawab persoalan keberagaman dan intoleransi di era modern, dan (3) sejauh mana relevansi nilai-nilai tasawuf sosial dalam memperkuat moderasi beragama di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pemikiran Amin Syukur menempatkan tasawuf sosial sebagai dasar pembentukan etika keberagamaan yang inklusif dan berkeadilan. Nilai-nilai seperti rasa kesamaan, kasih sayang, tolong-menolong, ukhuwah, toleransi, amar ma’ruf nahi munkar, keadilan, demokrasi, dan amanah menjadi kerangka dasar dalam mewujudkan keberagamaan yang moderat. (2) Konsep insan kamil ditawarkan sebagai model manusia ideal yang menyeimbangkan dimensi spiritual dan sosial, sedangkan kepemimpinan sufistik digambarkan sebagai figur moral yang mampu menjadi jembatan dalam masyarakat plural. (3) Tasawuf sosial mendorong kesadaran kolektif untuk membangun kehidupan bersama yang damai dan saling menghargai. Implikasi dari temuan ini mengarah pada perlunya penguatan program moderasi beragama dengan mengintegrasikan nilai-nilai tasawuf sosial dalam pendidikan, dakwah, dan kebijakan keagamaan.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Pemikiran Toleransi Islam Tasawuf |
||||||||
Keywords: | Moderasi beragama; tasawuf sosial; pemikiran Amin Syukur | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tasawuf dan Psikoterapi | ||||||||
Depositing User: | S.Ag Abdul Mun'em Choiri | ||||||||
Date Deposited: | 06 May 2025 07:32 | ||||||||
Last Modified: | 06 May 2025 07:32 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/80052 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |