Analisis ‘urf terhadap tradisi pasca pertunangan masyarakat Desa Tanggul Wetan Jember

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Annisa, Haifa (2025) Analisis ‘urf terhadap tradisi pasca pertunangan masyarakat Desa Tanggul Wetan Jember. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Haifa Annisa_05010121012 full.pdf
Restricted to Repository staff only until 14 May 2028.

Download (3MB)
[img] Text
Haifa Annisa_05010121012.pdf

Download (4MB)

Abstract

Tradisi pasca pertunangan merupakan salah satu praktik sosial yang berkembang dalam masyarakat Desa Tanggul Wetan, Jember. Tradisi ini melibatkan berbagai bentuk interaksi antara pasangan yang telah bertunangan, yang dalam praktiknya sering kali dianggap bertentangan dengan norma agama Islam. Banyak orang yang beranggapan bahwa setelah seorang wanita dilamar, mereka hampir pasti akan menikah, sehingga orang tua membiarkan anaknya berdua-duaan dengan calon pasangan tanpa pengawasan mahram. Hal ini menyebabkan pertunangan, yang seharusnya untuk saling mengenal, disalahgunakan untuk berkhalwat atau berzina. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah bagaimana tradisi pasca pertunangan masyarakat Desa Tanggul Wetan Jember dan bagaimana analisis ‘urf terhadap tradisi tradisi pasca pertunangan masyarakat Desa Tanggul Wetan Jember. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian hukum empiris. Pendekatan normatif diterapkan melalui wawancara dan observasi terhadap enam pelaku tradisi, dua orang tua pelaku, lima tokoh agama, satu perangkat desa, serta kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Tanggul. Data sekunder diperoleh dari laporan desa yang mencakup profil dan geografis Desa Tanggul Wetan. Seluruh data yang terkumpul dianalisis dengan perspektif hukum Islam mengenai 'urf, yakni adat atau kebiasaan yang dapat dijadikan sumber hukum selama tidak bertentangan dengan syariat Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi pasca pertunangan di Desa Tanggul Wetan melibatkan aktivitas sosial antara pasangan bertunangan yang sering kali melampaui batas syariat Islam, seperti interaksi tanpa pengawasan, berkhalwat, berduaan, bepergian berdua dah bahkan menginap bersama. Berdasarkan analisis hukum Islam, sebagian tradisi tersebut dikategorikan sebagai 'urf fasid (adat yang bertentangan dengan syariat) sehingga tidak dapat dijadikan dasar hukum yang sah. Namun, terdapat beberapa aspek dari tradisi ini yang masih sesuai dengan nilai-nilai Islam dan dapat dikategorikan sebagai 'urf sahih (adat yang sesuai dengan syariat). Kontribusi penelitian ini adalah memberikan pemahaman yang lebih tentang peran ‘urf dalam membentuk norma sosial dan pandangan masyarakat terhadap tradisi pasca pertunangan. Penelitian ini juga diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi bagi masyarakat setempat dalam menyelaraskan tradisi dengan ajaran Islam dan referensi untuk kajian lebih lanjut tentang hubungan antara adat, agama, dan norma sosial di masyarakat tradisional. Saran dari penelitian ini adalah pentingnya melibatkan lebih banyak pihak untuk memberikan edukasi intensif tentang nilai-nilai agama dan budaya lokal yang mengatur batasan yang diperbolehkan dalam interaksi pasca pertunangan agar tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Annisa, Haifahaifaannisa173@gmail.com05010121012
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorIdri, Idriidri_idr@yahoo.co.id2002016701
Subjects: Hukum Islam
Nikah
Keywords: ‘Urf; pertunangan; masyarakat desa
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Haifa Annisa
Date Deposited: 14 May 2025 05:53
Last Modified: 14 May 2025 05:53
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/80059

Actions (login required)

View Item View Item