This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Rahma, Aisyah Aulia (2025) Kekuatan pembuktian pemeriksaan setempat (descente) sebagai pertimbangan hakim dalam memutus perkara perdata. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
AIsyah Aulia Rahma_05020721026.pdf Download (3MB) |
![]() |
Text
AIsyah Aulia Rahma_05020721026_Full.pdf Restricted to Repository staff only until 19 May 2028. Download (3MB) |
Abstract
Pemeriksaan setempat (descente) merupakan salah satu upaya hakim dalam memperoleh kejelasan terhadap objek sengketa dalam perkara perdata. Melalui penelitian yang berjudul “Kekuatan Pembuktian Pemeriksaan Setempat (Descente) Sebagai Pertimbangan Hakim” ini akan menjabarkan bagaimana kedudukan dan kekuatan pembuktiannya bagi hakim dalam memutus perkara perdata. Meskipun pemeriksaan setempat tidak termasuk dalam alat bukti yang diatur dalam Pasal 1866 KUHPer, Pasal 164 HIR, dan Pasal 284 RBg, pemeriksaan setempat tetap memiliki peran penting dalam membantu hakim memahami kondisi nyata objek yang disengketakan. Maka, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kedudukan dan kekuatan pembuktian pemeriksaan setempat sebagai dasar pertimbangan hakim dalam memutus perkara perdata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach). Bahan hukum yang digunakan berasal dari peraturan perundang-undangan serta doktrin hukum terkait pembuktian dan pemeriksaan setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan setempat memiliki kedudukan penting dalam sistem pembuktian perkara perdata, melibatkan objek tidak bergerak maupun yang bergerak. Pemeriksaan setempat dapat memperjelas alat bukti lain yang termuat dalam Pasal 1866 KUHPer, Pasal 164 HIR, dan Pasal 284 RBg. Meskipun pemeriksaan setempat telah diatur dalam SEMA No. 7 Tahun 2001 tentang Pemeriksaan Setempat, namun tidak dijabarkan secara eksplisit bagi perkara perdata yang lain. Sehingga, dalam praktiknya kekuatan pembuktian yang menggunakan pemeriksaan setempat ini bersifat bebas, sehingga penggunaannya bergantung pada keyakinan hakim. Meskipun dalam praktiknya saat ini mengenai perkara yang mengandung sengketa dengan objek benda tidak bergerak wajib dilakukan di pengadilan tingkat pertama. Penelitian ini berkontribusi dalam memperkaya kajian hukum acara perdata, khususnya terkait pemeriksaan setempat. Penelitian ini juga memberikan arahan agar dibuatkan regulasi yang lebih spesifik mengenai penerapan pemeriksaan setempat dalam pembuktian hukum acara perdata, sehingga praktisi maupun akademisi dapat menerapkan dan memahami secara baik kedudukan pemeriksaan setempat di dalam lingkup hukum acara perdata.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hukum Hukum > Hukum Peradilan |
||||||||
Keywords: | Descente; sengketa | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Publik Islam | ||||||||
Depositing User: | Aisyah Aulia Rahma | ||||||||
Date Deposited: | 19 May 2025 05:37 | ||||||||
Last Modified: | 19 May 2025 05:37 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/80333 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |