Hakekat naat menurut ulama Kufah dan Basroh

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Maula, Anita Minhatul (2008) Hakekat naat menurut ulama Kufah dan Basroh. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
A01304045 Anita Minhatul Maula 2008 ok.pdf
Download (2MB)

Abstract

Na'at menurut bahasa adalah sifat sedangkan menurut istilah adalah kata yang menjelaskan dan mengikuti kata yang diikutinya, Na'at merupakan salah satu bagian dari ilmu nahwu yang sering kali kita temui dalam tulisan-tulisan bahasa Arab akan tetapi ulama' nahwu yaitu ulama' Kufah dan ulama Basrah dalam memahami na' at berbeda pendapat. Adapun hasil penelitian penulis tentang na'at menurut ulama' Kufah dan Basrah adalah; Pendapat ulama' Kufah yaitu ulama Kufah mengucapkan dengan istilah na'at dan dikatakan bahwa na'at itu khusus untuk sesuatu yang berubah, seperti Lafadz Qoimun (orang yang berdiri) Dlaribun (orang yang memukul). Sedangkan menurut ulama' Basrah mengucapkan dengan istilah sifat dan dikatakan bahwa sifat itu tidak dikhususkan akan tetapi terkandung didalamnya, Dalam hal ini penulis lebih condong pendapatnya ulama' Basrah karenadalam penerapan dan kelemahannya lebih mudah bahwa na'at itu adalah sifat yang bersifat abstrak, seperti contoh Alimun (orang yang pandai), Fadlilun (orang yang mulia)