This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Mar'atul A.M., Itsna (2009) Analisis Hukum Islam Terhadap Praktik Gadai Emas Di Bank Negara Indonesia (Bni) Syari'ah Cabang Surabaya. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Itsna Mar'atul A.M_C32205010.pdf Download (1MB) |
Abstract
Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan dengan judul ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK GADAI EMAS DI BANK NEGARA INDONESIA (BNI) SYARI'AH CABANG SURABAYA. Dengan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana praktik gadai emas di Bank Negara Indonesia (BNI) Syari'ah Cabang Surabaya?
2. Bagaimana analisis hukum Islam terhadap praktik gadai emas di Bank Negara Indonesia (BNI) Syari'ah Cabang Surabaya? Metode penelitian yang digunakan adalah metode dengan cara observasi, interview, dan telaah pustaka atau dokumentasi dan selanjutnya dianalisis dengan teknik analisis deduktif yaitu pemaparan secara umum tentang gadai dari sudut pandang hukum Islam yang kemudian dipakai untuk menganalisis praktik gadai emas yang terdapat pada Bank Negara Indonesia (BNI) Syari'ah Cabang Surabaya. Dari analisis tersebut akan disimpulkan ada tidaknya penyimpangan dalam praktik gadai emas yang dilakukan menurut hukum Islam.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bank Negara Indonesia (BNI ) Syari'ah Cabang Surabaya dalam praktik gadai emas menggunakan beberapa akad yang merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan, yaitu penitipan barang jaminan yang menggunakan akad rahn, pemberian pinjaman yang menggunakan akad qard}, dan penetapan sewa tempat atas penitipan barang yang menggunakan akad ijarah. Karena menggunakan beberapa akad, maka dalam praktiknya harus memenuhi rukun dan syarat pada masing-masing akad. Dan hal tersebut telah dipenuhi oleh masing-masing pihak, yaitu pihak bank yang dalam hal ini disebut murtahin dan pihak nasabah yang disebut rahin. Dengan dipenuhinya rukun serta syarat yang sesuai dengan hukum Islam maka praktik gadai emas yang terdapat pada Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah cabang Surabaya ini telah sah dilakukan. Pada prosedur penyerahan emas pihak rahin harus menyerahkan emas pada saat perjanjian dibuat, dengan disertai sertifikat kepemilikan untuk emas lantakan. Tetapi belum ada ketentuan yang menyebutkan bahwa jika menggadaikan emas berupa perhiasan harus menyerahkan surat bukti pembelian dari toko emas sebagai bukti kepemilikan. Hal tersebut perlu kiranya untuk diterapkan dalam praktik gadai emas BNI Syari'ah, karena ditakutkan adanya barang curian pada barang gadai.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Gadai | ||||||
Keywords: | Gadai Emas; Perbankan Islam; Hukum Gadai | ||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah | ||||||
Depositing User: | Editor: Library Administrator----- Information-----http://library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 08 Nov 2009 | ||||||
Last Modified: | 03 Jul 2019 07:55 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/8044 |
Actions (login required)
View Item |