This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Novian, Muhammad Farid (2025) Analisis hukum Islam dan positif terhadap problematika pemenuhan hak nafkah istri dan anak pasca perceraian: studi kasus di Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
Muhammad Farid Novian_05010121020.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
Muhammad Farid Novian_05010121020_Full.pdf Restricted to Repository staff only until 21 May 2028. Download (2MB) |
Abstract
Judul Skripsi ini adalah “Analisis Hukum Islam dan Positif Terhadap Problematika Pemenuhan Hak Nafkah Istri dan Anak Pasca Perceraian (Studi Kasus Di Kecamatan Mojoroto Kota Kediri)”. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan permasalahan terkait pemenuhan hak nafkah mantan istri dan anak setelah putusnya perkawinan, dengan fokus pada studi kasus di Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, yang ditinjau melalui sudut pandang hukum Islam dan hukum positif. “Skripsi ini disusun dengan menggunakan jenis penelitian lapangan dengan pendekatan yuridis empiris dengan metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi pustaka. Sumber data yang digunakan yaitu data primer melalui wawancara dengan wanita yang telah bercerai dan anggota keluarganya di Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Selain itu, data sekunder dari buku, artikel, karya ilmiah, dan literatur lainnya yang mendukung analisis dari skripsi ini” Hasil penelitian mengungkap bahwa ada permasalahan terkait pemenuhan hak istri dan anak pasca perceraian pada tiga kasus di Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Problematika tersebut misalnya adalah penelantaran hak mantan istri dalam bentuk nafkah mut’ah dan iddah serta juga penelantaran anak dalam bentuk biaya kehidupan sehari-hari. Faktor-faktor dibalik pelanggaran hak tersebut adalah ekonomi, kondisi kesehatan dan masalah personal. Ditinjau menggunakan perspektif hukum islam, maka ditemukan ketidaksesuaian dan pelanggaran terhadap hukum islam. Pelanggaran ini karena tidak dipenuhinya hak istri pasca putusnya perkawinan dalam bentuk nafkah iddah dan mut’ah sementara keduanya merupakan aturan didalam fiqih sebagaimana dikutip dari madzhab syafi’i. Selain itri, Pelanggaran tersebut juga karena tidak terpenuhinya hak anak pasca perceraian dalam bentuk nafkah pemeliharaan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih lanjut terjadi ketidaksesuaian dengan hukum islam karena kewajiban yang seharusnya dipenuhi oleh mantan suami tidak dipenuhi dengan baik. Persoalan ini juga menunjukkan pelanggaran hukum ketika dianalisis menggunakan hukum positif dalam hal ini khususnya UU No. 1 tahun 1974, UU No.23 tahun 2004 Tindakan ini juga merupakan pelanggaran terhadap UU perlindungan anak dalam UU No 23 tahun 2004. Hal tersebut juga merupakan pelanggaran terhadap hukum islam khusunya KHI serta fiqh khusunya madzhab imam syafi’i. Sejalan dengan kesimpulan di atas, penulis menyarankan mantan suami perlu memahami bahwa meskipun hak asuh tidak berada di tangannya, ia harus berperan aktif dalam memberikan nafkah kepada istri dan anak guna melindungi hak haknya hingga batas waktu tertentu sebagaimana diatur dalam peraturan yang berlaku.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hukum Islam Hukum |
||||||||
Keywords: | Hak nafkah istri dan anak; pasca perceraian | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||||
Depositing User: | Muhammad Farid Novian | ||||||||
Date Deposited: | 21 May 2025 04:05 | ||||||||
Last Modified: | 21 May 2025 04:05 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/80462 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |