This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
ali, Mohamad Muhtarom (2024) Penafsiran surat al kahfi ayat 60-82 : studi kritik terhadap Tafsīr al Munīr Li Maālim al Tanzīl karya Syeikh Nawawī al bantanī. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
Mohamad Muhtarom Ali_02040522038.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
Mohamad Muhtarom Ali_02040522038_Full.pdf Restricted to Repository staff only until 2 June 2028. Download (2MB) |
Abstract
Para mufasir dengan keluasan dan latar belakang keilmuan yang ditekuninya mempunyai aneka ragam metode yang digunakan dalam penafsiran. Dan dengan keanekaragaman metode yang digunakan tersebut, pada ahirnya berpotensi menjadikan hasil penafsiran menjadi subjektif dan keobjektifan hasil tafsir diragukan.Untuk mengetahui adanya keobjektifitasan atau kesubjektifitasan pada sebuah tafsir, maka dibutuhkan suatu pandangan hakekat kebenaran pada sebuah tafsir yang dimulai dengan meneliti ulang dan mengkritik pada sebuah produk tafsir. Salah satu teori kritik tafsir yang dianggap mampu menjadi solusi pemecah permasalahan tersebut adalah teori kritik al ashīl wa dakhīl.Salah satu kitab tafsir yang masyhur pada Masyarakat umum khususnya kaum santri adalah kitab Tafsīr al Munīr Li Maāli Tanzīl Karya Syekh Nawawi Al Bantani, yaitu seorang ulama’ yang mempunyai pengetahuan luas dalam beberapa fan ilmu agama seperti bahasa Arab Nahwu, Sharf, Fiqh, dan Tauhid .Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana metode penafsiran syeikh nawawi dan bagaimana bentuk tafsiran syeikh Nawawi dalam kitab Tafsīr al Munīr Li Maāli al Tanzīl pada surat al-Kahfi Ayat 60-82 jika di lihat dari teori al ashil dan Al-Dakhil. Penelitian ini merupakan suatu penelitian dengan jenis kualitatif yang menggunakan pendekatan kritik tafsir, yaitu bertujuan untuk mengetahui keotentikan suatu teks, lalu dianalisa dengan menggunakan metode deskriptif-analisis untuk menguraikan hasil dari penelitian yang telah ditemukan.Hasil dari penelitian ini ialah bahwasannya bentuk penafsiran syeikh Nawawi memakai tehnik tahlili, sedangkan jika dilihat dari sumber penafsiran, maka penafsiran Syeikh Nawawi merupakan tafsir yang tergolong tafsir bil ma’tsūr. Adapun untuk kecendrungan atau corak penafsirannya syeikh Nawawi adalah corak linguistic atau kebahasaan Hasil analisis juga menunjukkan adanya unsur al-Ashīl yang otentik serta al-Dakhīl yang berpotensi dari luar tradisi Islam. Pendekatan ini mencerminkan keragaman dalam tafsir Syaikh Nawawi.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Tafsir > Tafsir Al Qur'an | ||||||||||||
Keywords: | Tafsir; kitab al Munīr Li Maāli Tanzīl; al ashīl wa dakhīl | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||||||
Depositing User: | Mohammad Muhtarom Ali | ||||||||||||
Date Deposited: | 02 Jun 2025 03:11 | ||||||||||||
Last Modified: | 02 Jun 2025 03:11 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/80679 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |