Jamak taksir dan penggunannya dalam Bahasa Arab

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Arif, Muhammad (2001) Jamak taksir dan penggunannya dalam Bahasa Arab. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
A01395092 Muhammad Arif ok.pdf
Download (15MB)

Abstract

Dalam tata bahasa Arab ada isim jamak, bahkan dalam al-Qur'an pun kita sering menjumpai kata-kata jamak juga. Dan isim jamak itupun tak pemah terlepas dari isim mufrod, sebab muncuJnya isim jamak dikarenakan adanya isim mufrod. Bahwa mufrod adalah kata yang menunjukkan makna tunggal (satu), sedangkanjamak adalah kata yang menunjukkan makna lebih dari dua. Dalam hal ini jamak dibagi tiga: 1. Jamak Muannats Tsalik. 2. Jamak Mudzakar Salim. 3. Jamak Taksir. Berkaitan dengan pernbahasan skripsi ini, maka jamak taksir suatujarnak dengan perubahan struktural mufrodnya, perubahan yang terjadi rneliputi perubahan materi, mengurangi sebagiannya dan atau dengan mengubah harakat. Secara harfiah berarti pecah, tidak utuh, sangat beda dengan jamak salim yang tanpa perubahan struktural kalimatnya. Jamak taksir banyak ragamnya dan susah dibatasi. Jarnak ini lebih bersifat irregular (tidak berketentuan) namun janganlah kita lantas apriori terhadap pembahasan garis umurn sebab suatu kalimat bagairnanapun bagaimanapun pluralnya toh sering mempunyai ciri umum yang dibuat alat untuk mengenalinya.