This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Hibatullah, Alif (2024) Penafsiran alqur’an surat al-baqarah ayat 246-247 dalam tafsir nusantara tentang konsep memilih pemimpin dalam perspektif double movement Fazlur Rahman. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
Alif Hibatullah_02040523006 OK.pdf Download (890kB) |
![]() |
Text
Alif Hibatullah_02040523006 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 18 June 2028. Download (1MB) |
Abstract
Idealisasi pemilihan pemimpin menghasilkan pemimpin yang shalih, berkapasitas dan bersikap adil. Namun realitasnya, pemimpin itu ada yang tidak shalih, tidak punya kapasitas dan zalim. Dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 246-247 mengkisahkan seorang raja yang dipilih untuk memimpin kaumnya berperang, proses dari pemilihan raja ini melalui musyawarah yang keputusannya berdasarkan wahyu Allah. Kajian yang kerap ditemui adalah konsep kepemimpinan dalam al-Qur’an, sedangkan konsep memilihnya tidak ada yang mengkaji, agar proses pemilihan pemimpin yang ada di masyarakat dengan masalah money politic dan korban jiwa dapat dihindarkan, serta mendapat sinaran dari petunjuk al-Qur’an dan dapat hidup di masyarakat. Maka rumusan masalah yang dapat disusun adalah bagaimana konsep memilih pemimpin di surat al-Baqarah ayat 246-247 dalam tafsir Nusantara? Bagaimana perspektif teori double movement Fazlur Rahman atas ayat memilih pemimpin di surat al-Baqarah ayat 246-247 dalam tafsir Nusantara? . Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, teori yang digunakan adalah double movement Fazlur Rahman dan pemilihan pemimpin dalam al-Qur’an, pendekatannya adalah kualitatif. Sumber datanya dari dokumen, data sekundernya adalah kitab tafsir Nusantara, teknik pengumpulan datanya adalah dokumentasi, teknik analisis datanya adalah konten analisis. Kepemimpinan dalam surat al-Baqarah ayat 246-247 menggarisbawahi pentingnya pemimpin yang dipilih berdasarkan ilmu dan kekuatan fisik, serta keadilan dan kebijaksanaan sesuai ajaran al-Qur’an dan hadis. Pemilihan Talut sebagai raja bani Israil dilakukan melalui musyawarah yang dipandu Nabi Syamuel, meski awalnya ditolak, akhirnya diterima karena kemampuan Talut. Di Madinah, sebelum kedatangan Nabi Muhammad, sering terjadi peperangan antar suku akibat kurangnya pemerintahan yang stabil. Nabi Muhammad berhasil mempersatukan suku-suku tersebut. Dalam konteks Indonesia yang multikultural, pemilihan pemimpin sebaiknya dilakukan melalui musyawarah, dengan etika yang baik, dan melibatkan calon pemimpin yang beriman dan berkompeten. Proses ini melibatkan ketua suku dan pemuka agama untuk memilih calon pemimpin yang teruji, dengan harapan terwujudnya pemilihan pemimpin yang ideal dan diterima oleh semua pihak.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Cerita dalam Al Qur'an Ideologi Politik Demokrasi Kepemimpinan |
||||||||||||
Keywords: | Pemilihan pemimpin; Alquran; Implementasi di Indonesia | ||||||||||||
Divisions: | Program Magister > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||||||
Depositing User: | Alif Hibatullah | ||||||||||||
Date Deposited: | 18 Jun 2025 02:12 | ||||||||||||
Last Modified: | 18 Jun 2025 02:12 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/81086 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |