Unsur-unsur intrinsik dalam kisah Luqman al Hakim: study sastra

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sumah, Nur Izatin (2013) Unsur-unsur intrinsik dalam kisah Luqman al Hakim: study sastra. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
A01209025 Nur Izatin Sumah 2013 ok.pdf
Download (6MB)

Abstract

AI-Qur'an adalah undang-undang bagi umat islam, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Pada saat diturunkan, kondisi masyarakat diliputi kekacauan dan kerusakan, walaupun pada masa Arab itu, ban yak sekali terdapat penyair dengan keindahan bahasanya, oleh karena itu al-Qur'an digunakan untuk meluruskan dan memperbaiki kerusakan serta untuk menandingi keindahan karya sastra mereka. Cerita Luqman al-Hakim adalah salah satu cerita yang menarik di antara kisah-kisah dalam al-Qur'an. Sebab ia berisi nasihat-nasihat penting dan indah dari seorang yang amat bijak, yaitu Luqman kepada anaknya, yang dikisahkan dalam gaya bahasa al-Qur'an yang indah pula. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengambilnya sebagai objek pemb hasan dalam penelitian ini. Penulis menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu menukil beberapa sumber yang memuat pendapat-pendapat para pakar yang terkait dengan lema ini, serta dalam sisi yang berbeda bersikap kritis terhadap pendapat-pendapat itu dengan mengambil beberapa kesimpulan dengan pola induksi. Setelah melakukan penelitian dengan seksama, maka penulis menemukan beberapa hal sebagai berikut: Cerita Luqman al-Hakim merupakan salah satu cerita yang bersifat objektif dan beraliran idealisme, karena karyanya berdasarkan idealisme yang selalu menggambarkan dunia yang menggambarkan dunia yang penuh harapan dan cita cita,bukan materi yang dituju/diangankan. Cerita Luqman al-Hakim memberikan nasihat sebagai berikut: "Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, dan dia mengajarkannya. Hai anakku! Janganlah Engkau mempersekutukan Allah. Sesungguhnya mempersckutukan Allah itu adalah suatu kesalahan yang besar". (Luqman [31]: 13)