Unsur-unsur intrinsik dari kisah Qabil dan Habil dalam surat al Maidah

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Zaitun, Titin (2013) Unsur-unsur intrinsik dari kisah Qabil dan Habil dalam surat al Maidah. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
A01209028 Titin Zaitun 2013 ok.pdf
Download (5MB)

Abstract

Skripsi ini membahas tentang unsur-unsur intrinsik dari kisah Qabil dan Habil dalam surat ai-Ma'idah. Masalah yang dikemukakan dalam skripsi ini meliputi dua hal, antara lain: 1) Bagaimana kisab Qabil dan Habil dalam surat ai-Ma'idah? 2) Apa saja unsur-unsur intrinsik dari kisah Qabil dan Habil dalam surat ai Ma'idah? Teori yang digunakan skripsi ini adalah teori strukturalisme, teori ini merupakan suatu teori dalam karya sastra yang unsur-unsurnya terangkai, tersusun, dan saling keterkaitan. Pendekatan intrinsik di pahami sebagai teori yang memahami karya sastra itu sendiri sebagai kualitas otonom yang meliputi: tema, penokohan, setting, alur, dan amanat Pendekatan intrinsik inilah yang akan digunakan penulis untuk menganalisis kisah dalam skripsi ini. Sedangkan kisah Qabil dan Habil dalam surat al-Ma'idah dimulai dari persembahan qurban kepada Allah swt Dan Allah menerima qurban Habil karena Allah hanya menerima qurban dari orang-orang yang betaqwa, karena qurban Qabil tidak diterima lalu muncullah sifat dengki terhadap diri Qabil yang semakin turnbuh sampai keinginan dia untuk membunuh saudaranya sendiri, dengan itu teljadilah pembunuhan pertama di muka bumi ini, sampai akhimya Qabil merasa sangat menyesal setelah dia membunuh Habil, dan di akhir cerita ini terdapat ajaran baru dari seekor burung gagak yang di kirimkan oleh Allah untuk memberi pelajaran bagaimana menguburkan mayat. Tema dari kisah tersebut adalah pembunuhan pertama di muka bumi, adapun tokoh utama dalam kisah tersebut yaitu Qabil dan Habil, sedangkan tokoh pembantu adalah Adam dan burung gagak, setting dari kisah tersebut dari segi tempat yaitu di bumi, dan dari segi waktu yaitu di waktu malam hari ketika Qabil membunuh Habil. Alur dalam kisah tersebut adalah alur maju sebab peristiwanya beijahm secara teratur sampai akhir. A!nanat dari kisah tersebut adalah sesungguhnya Allah hanya menerima sesuatu yang baik dari hambaNya.