This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
El Nabila, Rana Arika (2025) Tradisi perjodohan anak sejak dalam kandungan perspektif Undang-Undang Perlindungan Anak dan maqasid al shariah: studi kasus Desa Batuputih Kenek Kecamatan Batuputih Kabupaten Sumenep Madura. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel surabaya.
![]() |
Text
Rana Arika El Nabila_05010121034 ok.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
Rana Arika El Nabila_05010121034 full.pdf Restricted to Repository staff only until 3 June 2028. Download (8MB) |
Abstract
Tradisi perjodohan anak sejak dalam kandungan masih ditemukan dalam praktik sebagian masyarakat di Desa Batuputih Kenek, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep, Madura. Namun, tradisi tersebut menimbulkan persoalan serius dalam perspektif perlindungan hak anak dan hukum Islam, karena anak-anak dijodohkan tidak memiliki kesempatan untuk menyatakan persetujuan atas pernikahan anak-anaknya di masa depan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana praktek perjodohan dalam kandungan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Batuputih Kenek Kecamatan Batuputih Kabupaten Sumenep Madura dan tinjauannnya dalam Undang-Undang Perlindungan Anak dan Maqāṣid Al-Sharī’ah. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang mengharuskan peneliti untuk melakukan pengamatan secara langsung di lapangan. Penelitian ini juga menggunakan teknik analisis deskriptif dengan pola induktif yakni memulai pengamatan atau data yang spesifik atau khusus, kemudian mengidentifikasi pola, tema, atau teori umum yang muncul dari data lapangan. Peneliti menganalisis data berdasarkan perspektif Undang-Undang Perlindungan Anak dan teori Maqāṣid Al-Sharī’ah .dalam hukum Islam, khususnya pada aspek perlindungan jiwa (ḥifẓ al-nafs) dan keturunan (ḥifẓ al-nasl). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi perjodohan anak sejak dalam kandungan di Desa Batuputih Kenek, Madura merupakan praktik budaya turun-temurun yang bertujuan mempererat hubungan keluarga dan menjaga garis keturunan, namun dalam praktiknya sering kali mengabaikan hak anak untuk menentukan masa depan, termasuk hak memilih pasangan hidup. Meskipun dalam beberapa kasus berakhir dengan pernikahan yang harmonis, banyak pula yang mengalami tekanan psikologis, ketidakcocokan, pernikahan dini, hingga pelanggaran terhadap hak anak sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Perlindungan Anak No. 35 Tahun 2014 dan bertentangan dengan prinsip hukum Islam yang menekankan ridha dan kebebasan individu. Praktik ini berpotensi melanggar prinsip Maqāṣid Al-Sharī’ah, khususnya perlindungan jiwa (ḥifẓ al-nafs) dan keturunan (ḥifẓ al-nasl), karena dapat berdampak buruk terhadap tumbuh kembang dan kesejahteraan anak. Sejalan dengan kesimpulan diatas, penelitian ini menyarankan agar tradisi perjodohan sejak dalam kandungan dievaluasi agar selaras dengan hak anak dan perkembangan zaman, tanpa mengabaikan nilai budaya. Orang tua sebaiknya memberi kebebasan anak dalam memilih pasangan, sementara pemerintah dan tokoh agama perlu mendorong edukasi serta kebijakan yang mendukung pernikahan sukarela dan sesuai hukum.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hukum Islam Perkawinan Adat |
||||||||
Keywords: | Undang-undang perlindungan anak; maqasid al shariah; perjodohan | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||||
Depositing User: | RANA ARIKA RANA ARIKA | ||||||||
Date Deposited: | 30 Jun 2025 07:25 | ||||||||
Last Modified: | 30 Jun 2025 07:25 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/81408 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |