Telaah term isrāf perspektif Wahbah Zuhaili dalam kitab tafsir Al-Munir

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Maulida, Ziana Nuurul (2025) Telaah term isrāf perspektif Wahbah Zuhaili dalam kitab tafsir Al-Munir. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Ziana Nuurul Maulida_E93218134.pdf

Download (6MB)
[img] Text
Ziana Nuurul Maulida_E93218134_Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 4 July 2028.

Download (6MB)

Abstract

Penelitian ini membahas konsep isrāf dalam Al-Qur’an berdasarkan penafsiran Wahbah al-Zuhaili dalam tafsir al-Munir serta kontekstualisasinya terhadap realitas kehidupan modern. Isrāf secara etimologis berarti melampaui batas atau berlebih-lebihan. Dalam Al-Qur’an istilah ini digunakan dalam berbagai bentuk dan konteks yang mencakup perilaku berlebihan dalam aspek akidah, amal perbuatan, konsumsi, dan pengelolaan harta. Permasalahan isrāf tidak hanya berdimensi individual, tetapi juga berdampak sosial dan moral dalam masyarakat, terutama di era modern yang ditandai dengan krisis spiritual, gaya hidup konsumtif, dan ketimpangan ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan pendekatan tafsir tematik. Data primer bersumber dari tafsir al-Munir karya Wahbah Zuhaili. Sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai literatur tafsir klasik maupun kontemporer. Analisis dilakukan dengan mengelompokkan ayat-ayat yang mengandung konsep isrāf, memahami konteksnya, serta menelaah penafsiran Zuhaili terhadap makna dan pesan moral yang dikandungnya. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Wahbah Zuhaili memahami isrāf sebagai perilaku melampaui batas dalam berbagai aspek kehidupan, seperti dalam akidah, kemaksiatan, perilaku konsumtif, dan penggunaan harta. Ia menekankan pentingnya prinsip keseimbangan dan kesederhanaan dalam menjalani hidup serta mengingatkan bahwa isrāf adalah perbuatan yang dibenci Allah karena merusak tatanan moral dan sosial. Kontekstualisasi penafsiran isrāf penting untuk menjawab tantangan zaman modern, seperti konsumerisme, gaya hidup hedonistik, dan ketimpangan sosial. Dengan merujuk pada teori kontekstual Abdullah Saeed, nilai-nilai Al-Qur’an terkait larangan isrāf dapat dihidupkan kembali sebagai panduan etis dan moral dalam membangun kesadaran spiritual, tanggung jawab sosial, dan pola hidup berkelanjutan. Dengan demikian, pesan Al-Qur’an tetap relevan dan transformatif dalam kehidupan umat Islam saat ini. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan dalam studi tafsir Al-Qur’an serta memberikan kontribusi praktis dalam membentuk kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sederhana sesuai dengan ajaran Islam.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Maulida, Ziana Nuurulziana.maftuh@gmail.comE93218134
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorIffah, Iffahivamuzammil@yahoo.co.id2013076902
Subjects: Agama
Al Qur'an
Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Keywords: Israf; Wahbah Zuhaili; tafsir al-Munir; hedonisme; flexing
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: ZIANA NUURUL MAULIDA
Date Deposited: 04 Jul 2025 02:46
Last Modified: 04 Jul 2025 02:46
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/81908

Actions (login required)

View Item View Item