This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Damayanti, Wulan Damayanti (2025) Tradisi upacara Panggih serta makna simbolik dalam pernikahan adat Jawa di kampung Wiyung kota Surabaya. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
Wulan Damayanti_03040220108 OK.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
Wulan Damayanti_03040220108 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 17 June 2028. Download (1MB) |
Abstract
Javanese traditional marriage is one of the richest traditions in terms of philosophical and symbolic values, especially in the panggih procession, which serves as the highlight of the wedding ceremony. The panggih tradition is not only a ritual of uniting two individuals but also symbolizes the strengthening of relationships between families and communities. The urgency of this research lies in the need to understand the symbolic meaning of each stage of the panggih procession and its implications for the life of the Kampung Wiyung community. This research uses a qualitative methodwith a cultural anthropology approachal Data collection was carried out through participatory observation, in-depth interviews with participants and traditional leaders, and documentation of the panggih procession in Kampung Wiyung. The data were analyzed using Clifford Geertz's .interpretative theory to uncover the symbolic meaning of each processionThe results show that the history of the panggih tradition in Kampung Wiyung originates from the royal tradition, which has undergone acculturation with Islamic culture and modern elements while maintaining its philosophical essence. The panggih procession consists of various stages containing symbols of life, such as balangan sirih, which symbolizes readiness to accept a partner, wijidadi, which reflects hope for offspring, and sungkeman, which serves as a symbol of respect for parents and a request for blessings for a harmonious family life. The implications of the panggih tradition for the Kampung Wiyung community are evident in its role in culture, social, andreligiousity. This tradition remains preserved as part of the cultural identity of the Kampung Wiyung community despite undergoing adjustments to align with modern developments.
Penelitian ini berjudul Tradisi Upacara Panggih serta Makna Simbolik dalam Pernikahan Adat Jawa di Kampung Wiyung Kota Surabaya. Fokus utama penelitian ini adalah menjawab tiga pertanyaan, yaitu: (1) bagaimana sejarah tradisi Panggih
dalam pernikahan adat Jawa di Kampung Wiyung? (2) apa makna simbolik dari setiap tahapan prosesi Panggih? dan (3) bagaimana implementasi tradisi Panggih dalam perspektif Islam di masyarakat Wiyung? Tradisi ini menarik untuk diteliti karena tetap bertahan di tengah arus modernisasi kota, namun tetap memuat nilai-nilai budaya dan spiritual yang kuat. Penelitian ini menggunakan pendekatan antropologi budaya dan teori semiotika Clifford Geertz. Data dikumpulkan melalui observasi langsung, wawancara dengan tokoh adat dan masyarakat pelaku tradisi, serta dokumentasi visual prosesi Panggih. Pendekatan ini dipilih untuk mengungkap simbol dan makna yang terkandung dalam setiap tahap prosesi secara mendalam. Analisis dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif agar makna kultural dari setiap elemen upacara dapat dijelaskan secaraholistik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Panggih di Kampung Wiyung berakar dari budaya keraton yang telah berakulturasi dengan nilai Islam dan unsur modern. Setiap tahapan, seperti balangan suruh, wijidadi, kacar-kucur, hingga xi sungkeman, memiliki makna simbolik yang mencerminkan harapan, penghormatan, dan keseimbangan dalam rumah tangga. Tradisi ini masih dijalankan masyarakat dengan kesadaran akan nilai-nilai filosofisnya, dan telah mengalami penyesuaian agar tetap relevan. Tradisi Panggih menjadi media pelestarian budaya sekaligus penguat identitas masyarakat Wiyung dalam bingkai nilai Islam dan lokalitas.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Agama Akulturasi Al Qur'an Tradisi Adab > Washil bin Atha Agama > Agama dan Ilmu Pengetahuan |
||||||||||||
Keywords: | Tradition; panggih; semiotics; Clifford Geertz | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Peradaban Islam | ||||||||||||
Depositing User: | Wulan Wulan Damayanti | ||||||||||||
Date Deposited: | 03 Jul 2025 04:04 | ||||||||||||
Last Modified: | 03 Jul 2025 04:04 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/82026 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |