This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Fauzi, Ria Riski (2025) Pengaruh penambahan sari buah belimbing wuluh (averrhoa bilimbi) dan ekstrak kecambah kacang kedelai (glycine max) terhadap kualitas nata de pico (pineapple crown). Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
Ria Riski Fauzi_09010121018.pdf Download (5MB) |
![]() |
Text
Ria Riski Fauzi_09010121018_Full.pdf Restricted to Repository staff only until 10 July 2028. Download (5MB) |
Abstract
Pemanfaatan limbah pertanian sebagai bahan baku pangan fungsional menjadi solusi inovatif dalam mendukung ketahanan pangan dan pengurangan limbah. Salah satu produk pangan fungsional yang kaya akan serat adalah nata. mahkota nanas (Ananas comosus) berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan baku nata karena kandungan nutrisinya mendukung fermentasi oleh bakteri Acetobacter xylinum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan sari buah belimbing wuluh sebagai pengatur keasaman (pH) dan ekstrak kecambah kacang kedelai sebagai sumber nitrogen terhadap kualitas organoleptik (warna, aroma, rasa, tekstur, dan kesukaan keseluruhan), fisik (ketebalan dan rendemen), dan kimia (kadar serat kasar dan kadar air) nata de pico. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 10 perlakuan yaitu satu kontrol (asam asetat glasial 1% dan ZA 0,5%) dan sembilan kombinasi sari buah belimbing wuluh (2%, 4%, dan 6%) serta ekstrak kecambah kacang kedelai (2%, 5%, dan 8%). Data dianalisis menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas organoleptik terbaik diperoleh pada perlakuan dengan penambahan sari buah belimbing wuluh 6% dan ekstrak kecambah kacang kedelai 8%, yang menghasilkan nata berwarna putih bersih, tidak beraroma, bertekstur kenyal, rasa tawar, dan paling disukai panelis. Ketebalan dan rendemen tertinggi pada perlakuan sari buah belimbing wuluh 4% dan ekstrak kecambah kacang kedelai 5%, sebesar 0,375 cm dan 12,78%. Kadar serat kasar tertinggi pada perlakuan sari buah belimbing wuluh 6% dan ekstrak kecambah kacang kedelai 2%, sebesar 4,38%, sedangkan kadar air tertinggi pada perlakuan sari buah belimbing wuluh 2% dan ekstrak kecambah kacang kedelai 2%, sebesar 73,01%.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Biologi Teknologi pangan |
||||||||||||
Keywords: | Buah belimbing wuluh; kadar air; kadar serat kasar; kecambah kacang kedelai; mahkota nanas; nata de pico; organoleptik | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Studi Biologi | ||||||||||||
Depositing User: | Ria Riski Fauzi | ||||||||||||
Date Deposited: | 10 Jul 2025 03:47 | ||||||||||||
Last Modified: | 10 Jul 2025 03:47 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/82470 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |