Konsep Thomas Hobbes tentang civil society

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Suyatmi, Suyatmi (2001) Konsep Thomas Hobbes tentang civil society. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
E01396188 Suyatmi ok.pdf
Download (8MB)

Abstract

Masalah pokok yang dibahas dalam skripsi yang berjudul "KONSEP THOMAS HOBBES TENTANG CIVIL SOCIETY" (Suatu Tinjauan Filsafat Sosial) ini, adalah: Bagaimana konsep Thomas Hobbes tentang civil society? dan Bagaimana proses terbentuknya civil society dalam pandangan Thomas Hobbes? Sebagaimana diketahui bahwa Thomas Hobbes adalah filosof fnggris yang lahir pada 3 April 1588 dan meninggal pada tahun 1679. Dalam hidupnya dipenuhi dengan dunia kekerasan yaitu adanya kekacauan , kecemasan, ketakutan dan penuh dengan persaingan dalam merebutkan kekuasaan . Hobbes berusaha mencari solusi untuk mendamaikan keadaan Homo homoni lupus dan perang semua melawan semua. Dengan metode mekanistik-geometris, Hobbes ingin mendamaikan individu yang saling menanamkan pengaruhnya untuk saling memiliki karena tidak adanya aturan hukum yang menghambat kebebasan mereka yang mutlak. Penulisan skripsi ini bersifat kepustakaan maka metode penelitian yang digunakan adalah met ode deskript if dengan pendekatan filosofis historis dan komperatif, metode pengumpulan data ,yaitu mengumpulkan data-data yang bersifat literatur sesuai dengan sifat penelitian, metode analisis yang dipakai adalah metode anal isis hermeneutik, penulis berusaha membahas secara rinci konsep Thomas Hobbes sesuai dengan masalah di atas. Adapun dari penulisan ini penulis dapat menyimpulkan bahwa civil society dalam pandangan Hobbes adalah suatu masyarakat yang aman tentaram dan bahagia dengan undang-undang atau aturan hukum (civil law) dan penguasa yang otoriter bukan sewenang-wenang . Sedangangkan proses terbentuknya civil society adalah dengan adanya tabiat manusia yang dalam state of nature selalu cemas dan takut maka mereka berinisiatifuntuk berdamai dengan mengadakan kesepakatan atau perjanjian ( covenant) yang tegas dan dijunjung tinggi oleh pelaku perjanjian yaitu dengan kontrak social yang akan menjadikan civil society ke suatu bentuk negara yang aman dan damai.