Kemampuan fitoremediasi tanaman kiambang (Salvinia molesta) dan eceng gondok (Eichhornia crassipes) pada limbah cair sarung tenun di Desa Wedani Kabupaten Gresik

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sa'adah, Nafiatus (2025) Kemampuan fitoremediasi tanaman kiambang (Salvinia molesta) dan eceng gondok (Eichhornia crassipes) pada limbah cair sarung tenun di Desa Wedani Kabupaten Gresik. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Nafiatus Sa'adah_09020121034.pdf

Download (4MB)
[img] Text
Nafiatus Sa'adah_09020121034_Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 18 July 2028.

Download (4MB)

Abstract

Pencemaran lingkungan karena limbah cair sarung tenun disebabkan oleh penggunaan zat warna sintesis dalam pewarnaan benang yang akan dijadikan sarung tenun. Pengolahan limbah cair sarung tenun dapat dilakukan dengan fitoremediasi. Tanaman yang dapat digunakan sebagai agen fitoremediasi salah satunya adalah tanaman akuatik seperti kiambang dan eceng gondok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan fitoremediasi tanaman kiambang (Salvinia molesta) dan eceng gondok (Eichhornia crassipes) pada limbah cair sarung tenun. Penelitian ini menggunakan 4 perlakuan yaitu kontrol (tanpa tanaman), tanaman kiambang, tanaman eceng gondok, dan kombinasi keduanya. Nilai pH dan TDS (Total Dissolved Solid) limbah diukur setiap hari hingga hari ke-9 dengan menggunakan alat pH meter dan TDS meter. Kadar kadmium (Cd) pada limbah diukur sebelum dan sesudah fitoremediasi sesuai metode SNI 6989.16: 2009 mengenai cara pengujian kadar kadmium (Cd) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan limbah cair sarung tenun sebelum dilakukan fitoremediasi memiliki nilai pH 8,9, nilai TDS 2920 ppm dan logam kadmium 0,21 ppm. Nilai pH selama fitoremediasi berubah-ubah namun pada hari ke-9 nilai pH perlakuan dengan tanaman mengalami penurunan yang lebih baik dibandingkan kontrol dengan penurunan paling baik adalah perlakuan tanaman eceng gondok dengan nilai pH 7,8. Nilai TDS selama fitoremediasi menunjukkan perlakuan dengan tanaman mengalami penurunan dengan perlakuan paling baik berturut-turut adalah kiambang 2492 ppm, eceng gondok 2502 ppm dan kombinasi 2618 ppm. Kadar logam kadmium limbah setelah proses fitoremediasi mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan perlakuan kontrol dengan penurunan paling baik adalah perlakuan eceng gondok 0,185 ppm (88,3%), kombinasi 0,181 ppm (86,2%), dan kiambang 0,179 ppm (85,4%).

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Sa'adah, Nafiatusnafiatus379@gmail.com09020121034
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorPribadi, Eko Teguhekoteguh1980@gmail.com2015018001
Thesis advisorZummah, Atiqohatiqoh.zummah@uinsby.ac.id0711119101
Subjects: Biologi
Kimia
Lingkungan Hidup
Keywords: Fitoremediasi; limbah cair sarung tenun; kiambang (salvinia molesta); eceng gondok (eichhornia crassipes); kadmium (Cd).
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Studi Biologi
Depositing User: Nafiatus Sa'adah
Date Deposited: 18 Jul 2025 02:03
Last Modified: 18 Jul 2025 02:03
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/82787

Actions (login required)

View Item View Item