Perempuan dalam tradisi ekonomi pasèsèr studi bu-èmbu sebagai pola socio economic bonding pada muslimah pangambâ’ di pesisir selat Madura

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Mansur, Mansur (2024) Perempuan dalam tradisi ekonomi pasèsèr studi bu-èmbu sebagai pola socio economic bonding pada muslimah pangambâ’ di pesisir selat Madura. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Mansur_01040221005.pdf

Download (5MB)
[img] Text
Mansur_01040221005_ Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 30 July 2028.

Download (6MB)

Abstract

Tradisi Bu-émbu merupakan pemberian ikan sekedarnya oleh penjual kepada pembeli yang dipersepsi sebagai promosi, sedekah, dan hadiah. Tradisi ini biasa dipraktikkan oleh Dhâghâng Jhuko’ (Penjual ikan; pedagang kecil) di pasar tradisional, namun ada juga Pangambâ’ (pengusaha ikan; pedagang kelas menengah) yang masih melakukannya. Melalui penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, kajian multidisipliner ini menemukan tiga hal, yaitu: makna tradisi Bu-émbu bagi muslimah Pangambâ’ dalam kehidupan ekonomi masyarakat pesisir, tradisi Bu-émbu dalam konstruksi teori Supply-demand ekonomi Islam, dan peran muslimah Pangambâ’ dalam mengkostruksi tradisi Bu-émbu sebagai institusi sosial ekonomi masyarakat pesisir Madura. Subyek penelitian ditentukan secara snowballing, yakni para Muslimah Pangambâ’. Data diperoleh melalui pengamatan partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Proses analisis dilakukan melalui reduksi data, penyajian data dan mengambil kesimpulan. Triangulasi digunakan untuk mengecek keabsahan data. Hasilnya, bahwa tradisi Bu-émbu dimaknai tidak hanya sebagai praktik ekonomi, namun menjadi pijakan dasar memperkaya kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat Pangambâ’ di pesisir Selat Madura. Tradisi Bu-émbu bukanlah strategi cerdas pemasaran orang Madura, melainkan pola Socio Economic Bonding dalam budaya luhur yang diwariskan dan lestari. Konstruksi sosial muslimah Pangambâ’ sekaligus sebagai seorang istri (jhârâghân dhârâ’) telah menggeser otoritas suami (jhârâghân tengnga) dalam budaya patrilineal Madura dan menjadi peran sentral pemasaran, membangun jaringan perdagangan berkelanjutan, dan memperkuat ikatan sosial-ekonomi dalam masyarakat pesisir. Implikasi teoritik kajian ini: pertama, menolak konsepsi tradisi Bu-émbu sebagai strategi pemasaran, melainkan pola Socio Economic Bonding masyarakat pesisir Madura. Kedua, posisi budaya patrilineal suami Madura dilampaui peran Muslimah Pangambâ’ dengan menciptakan jaringan hubungan sosial yang erat, memperkuat ikatan sosial dan solidaritas di dalam komunitas pesisir.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (PhD)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Mansur, Mansurelcmansur@gmail.com01040221005
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorAnshori, Isaisaanshori21@yahoo.co.id2004067302
Thesis advisorNurhayati, Nurhayatinurhayati@uinsby.ac.id2027066801
Subjects: Ekonomi Islam
Pedagang
Tradisi Islam
Keywords: Muslimah pangambâ’; bu-émbu; socio-economic bonding; ekonomi pasésér; perempuan selat
Divisions: Program Doktor > Ekonomi Syariah
Depositing User: Mansur Mansur
Date Deposited: 30 Jul 2025 03:34
Last Modified: 30 Jul 2025 03:39
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/83198

Actions (login required)

View Item View Item