This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Fikriyah, Nabilah (2025) Interpretasi kekerasan dalam rumah tangga oleh hakim Pengadilan Agama Mojokerto dalam konteks SEMA Nomor 3 Tahun 2023: tinjauan hukum Islam. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
Nabilah Fikriyah_05020121078.pdf Download (4MB) |
![]() |
Text
Nabilah Fikriyah_05020121078_Full.pdf Restricted to Repository staff only until 28 July 2028. Download (4MB) |
Abstract
Penelitian ini membahas penerapan maqāṣid al-sharī‘ah dalam fikih perceraian, khususnya dalam interpretasi Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) oleh hakim di Pengadilan Agama Mojokerto dalam konteks SEMA Nomor 3 Tahun 2023. Tujuan utama syariat Islam adalah mewujudkan kemaslahatan dan memberikan perlindungan bagi individu, termasuk dalam kasus perceraian akibat KDRT. Fokus penelitian ini adalah bagaimana maqāṣid al-sharī‘ah dapat menjadi dasar pertimbangan bahwa KDRT merupakan alasan yang sah untuk perceraian, terutama bagi istri yang rentan menjadi korban. Penelitian ini menjawab rumusan masalah bagaimana interpretasi hakim Pengadilan Agama terkait KDRT?, Bagaimana putusan perceraian karena KDRT hakim Pengadilan agama? dan Bagaimana analisis hakum islam tentang interpretasi hakim Pengadilan Agama mengenai KDRT?. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pola pikir deduktif. Pendekatan ini diawali dengan teori umum mengenai fikih perceraian dan maqāṣid al-sharī‘ah, kemudian dilanjutkan dengan analisis hasil penelitian mengenai interpretasi KDRT oleh hakim di Pengadilan Agama Mojokerto. Data penelitian bersumber dari penelitian lapangan (field research) dengan dua jenis data, yaitu data primer yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dan data sekunder yang berasal dari berbagai referensi terkait. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan hakim serta pegawai PPNPN selaku pemegang dan pengelola data tahunan perkara guna mendapatkan informasi yang lebih mendalam terkait kasus KDRT dalam konteks perceraian. Hasil penelitian ini menemukan tiga hal utama. Pertama, hakim di Pengadilan Agama Mojokerto membagi KDRT menjadi dua jenis, yaitu kekerasan fisik dan psikis. Keduanya menjadi dasar utama dalam mempertimbangkan gugatan cerai, terutama jika korban memiliki bukti. Kedua, Putusan perceraian karena KDRT oleh hakim Pengadilan Agama menunjukkan bahwa majelis hakim telah mulai mengedepankan perlindungan terhadap korban, khususnya perempuan, sebagai pihak yang paling rentan dalam relasi rumah tangga. Ketiga, KDRT tidak hanya merusak hubungan suami istri, tetapi juga bertentangan dengan prinsip-prinsip maqāṣid al-sharī‘ah yang menekankan perlindungan terhadap jiwa (ḥifẓ al-nafs), akal (ḥifẓ al-‘aql), martabat, serta keturunan (ḥifẓ al-nasl). Sejalan dengan kesimpulan di atas, diharapkan para penegak hukum dan pemegang kebijakan lebih memperhatikan perlindungan bagi korban KDRT, baik fisik maupun psikis. Mekanisme pembuktian dalam kasus KDRT psikis perlu diperjelas agar korban tidak mengalami kesulitan dalam menghadirkan bukti di persidangan. Selain itu, diperlukan prosedur hukum yang lebih cepat dan efektif agar korban tidak terlalu lama berada dalam situasi yang membahayakan.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Cerai Gugat Fikih Keluarga |
||||||||
Keywords: | Maqāṣid al-sharī‘ah ; fikih perceraian; KDRT | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||||
Depositing User: | Nabilah Fikriyah | ||||||||
Date Deposited: | 28 Jul 2025 07:21 | ||||||||
Last Modified: | 28 Jul 2025 07:21 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/83282 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |