This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Fadlilah, Kunti (2014) Rahasia pembuangan Musnad llaih dalm surat An Nisa. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
A51210110 Kunti Fadlilah 2014 ok.pdf Download (13MB) |
Abstract
Musnad Ilaih (yang dikenai hukum/ pelaku) ada lah salah satu susunan inti dalam bahasa Arab selain musnad (kata ke a). Musnad Ilaih bisa berupa mubtada , fail. naibul fai l, isim kaana , isim inna. maful pertama dari dzanna wa akhowaatuha, atau naful kedua dari araa wa akhowatuha. Dalam Al-Qur'an, terkadang musnad ilaih tidak disebutkan (dibuang) karena beberapa tujuan . Dalam surat An-Nisa misalnya , ada beberapa ayat yang tidak menyebutkan musnad ilaih baik itu musnad ilaih yang berupa mubtada, fail , dan lain sebagainya. Oleh karena itu , dalam skripsi ini, penulis ingin membahas tentang rahasia dari pembuangan musnad ilaih tersebut dari segi tujuan dibuangnya dan bentuk musnad ilaih yang dibuang itu sendiri. Berdasar pada hal tersebut, maka rumusan masalah dalam skripsi ini adalah (i) apa yan g dimaksud dengan musnad ilaih, (ii) bagaimana bentuk pembuangan musnad ilaih dalam surat an-nisa, dan (iii) apa tujuan dibuangnya musnad ilaih da lam sural an-nisa. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu mendeskripsikan dan menganalisis langsung bentuk musnad ilaih yang dibuang dan tujuan dibmmgnya musnad ilaih dalam surat an nisa yang terdiri dari 176 ayat. Hasil temuan penelitian menyimpulkan: 1. Musnad ilaih adalah subjek/ pelaku (yang dikenai hukum) dalam susunan bahasa arab. Bisa berupa mubtada , fail, naibul fail, isim kaana, isim inna, maful pertama dari dzanna wa akhowaatuha , atau maful kedua dari araa wa akhowatuha.2. Ditemukan 51 dari 176 ayat an-nisa yang tidak disebutkan musnad ilaihnya. Dan bentuk musnad ilaih yang dibuang tersebut adalah mubtada (ayat 79, 81, 92, dan 171), fail (ayat 1, 23, 24, 25, 28, 31, 42, 44, 47, 48, 49, 51, 60, 61, 64, 65, 66, 77, 80, 86, 93, 112, 113, 116, 118, I19, 124, 125, 127, 128, 131, 136, 140, 153, 160, 161, 162, 166), naibul fail (74, 84, 123, 157), isim kaana (11, 46, 66, 82, 170, 171), isim inna {140), dan maful pertama dari dzanna wa akhowaatuha (91, 92). 3. Tujuan dibuangnya musnad ilaih adalah karena; musnad ilaih sudah diketahui oleh mukhottob, dibuang untuk ijaz atau menyingkat kata, tidak ada faidah untuk menyebutkan musnad ilaih, musnad ilaih menduduki maqam pujian (madh), atau yang dihormati (tarahhum), atau hina/ cela (dzam), dan karena tidak ada tujuan untuk menyebutkan musnad ilaih karena musnad ilaih bersifat umum (yang dimaksud tidak tertentu/ siapa saja).
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Kesusastraan > Kesusastraan Arab | ||||||||
Keywords: | Musnad llaih | ||||||||
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Bahasa dan Sastra Arab | ||||||||
Depositing User: | Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||||
Date Deposited: | 29 Jul 2025 03:31 | ||||||||
Last Modified: | 29 Jul 2025 03:31 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/83408 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |