This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Sulistiyawati, Eka (2025) Interpretasi Mufasir Nusantara atas ayat-ayat bullying dalam Al-Qur'an Perspektif Hermeneutika Gadamer. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
Eka Sulistiyawati_02240523005 OK.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
Eka Sulistiyawati_02240523005 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 26 August 2028. Download (2MB) |
Abstract
Fenomena bullying merupakan persoalan sosial yang semakin kompleks di era modern, mencakup kekerasan fisik, verbal, hingga psikologis. Dalam konteks Islam, Al-Qur’an sebagai sumber ajaran utama telah memuat nilai-nilai yang menolak segala bentuk ketidakadilan dan penindasan terhadap sesama manusia. Fenomena bullying telah menjadi perhatian serius bagi masyarakat, pemerintah, dan lembaga pendidikan. Bullying memiliki dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan dan perkembangan anak, termasuk meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan penurunan prestasi akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji eksplanasi tafsir nusantara atas ayat-ayat bullying yang ada dalam Al-Qur’an. Metode yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif dengan pendekatan hermeneutika. Analisis difokuskan pada ayat-ayat yang mengandung nilai anti-bullying seperti QS. Al-Baqarah (2): 212, QS. Al-An‘ām (6): 10, QS. Al-Taubah (9): 79, QS. Ḥūd (11): 38, dan QS. Al-Ḥujurāt (49): 11. yang kemudian ditafsirkan melalui karya-karya ulama Nusantara, yaitu Hasbi ash-Shiddiqi, Hamka, dan Quraish Shihab. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa analisis teori hermeneutika Gadamer melibatkan empat tahap, yaitu: keterpengaruhan sejarah yang mencakup kehidupan, kondisi sosial-politik, dan latar belakang keilmuan para mufasir sangat memengaruhi cara mereka memahami ayat-ayat bullying. Hasbi melihat dari kacamata hukum dan sosial-keagamaan modern pascakemerdekaan, Hamka mendekatinya dengan sensitifitas sosial dan pengalaman hidup yang luas, sementara Quraish Shihab memahaminya melalui analisis linguistik yang mendalam. Pra-pemahaman tidak hanya dipengaruhi oleh latar historis dan personal, tetapi juga oleh asumsi awal yang mereka bawa, termasuk rujukan pada pendapat para ulama klasik yang turut memberi warna dalam penafsiran mereka. Selanjutnya, asimilasi antara horizon mufasir dengan horizon teks menghasilkan penafsiran yang kontekstual terhadap ayat-ayat yang berhubungan dengan bullying. Kontekstual disini seperti dalam memahami QS. Al-Ḥujurāt ayat 11, larangan mencela dan memberikan gelar buruk tidak hanya dipahami secara tekstual, tetapi juga dikaitkan dengan realitas sosial kontemporer, seperti maraknya kasus bullying di masyarakat. Secara keseluruhan, makna utama yang diambil dari tafsir ketiga mufasir ini adalah larangan terhadap tindakan negatif seperti mencela, mengejek, merendahkan, mengolok-olok, menghina, menghasut, mempermalukan, dan menertawakan orang lain.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Al Qur'an > Amsal - al Quran Al Qur'an > Asbabul Wurud |
||||||||||||
Keywords: | Tafsir Nusantara; Ayat-Ayat Bullying; Hermeneutika Gadamer | ||||||||||||
Divisions: | Program Magister > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||||||
Depositing User: | Eka Sulistiyawati | ||||||||||||
Date Deposited: | 26 Aug 2025 07:45 | ||||||||||||
Last Modified: | 26 Aug 2025 07:45 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/83808 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |