This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Kurniawan, Aan Lutfi (2010) KOLUSI DAN NEPOTISME DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
bab 1.pdf Download (119kB) | Preview |
|
|
Text
bab 2.pdf Download (133kB) | Preview |
|
|
Text
bab 3.pdf Download (308kB) | Preview |
|
|
Text
bab 4.pdf Download (16kB) | Preview |
|
|
Text
pustaka.pdf Download (111kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini bertujuan untuk menjelaskan dan menjawab bagaimana kolusi dan nepotisme dalam perspektif al-Qur'an, dan sekaligus menganalisis bagaimana pandangan para mufasir terhadap kolusi dan nepotisme.
Untuk mengidentifikasi permasalahan Hasil penelitian akan diolah dan dianalisa dengan, metode maudhu’i untuk menghimpun ayat-ayat al-Qur’an dari berbagai ayat-ayat al-Qur'an yang terkait dengan kolusi dan nepotisme dan metode induktif, yaitu suatu metode yang dimulai dengan mengemukakan dalil yang bersifat khusus dengan kesimpulan yang bersifat umum.
Kolusi terdiri dari dua unsur utama, yaitu adanya persekongkolan dan salah satu yang melakukannya adalah aparat pemerintahan. Dalam pandangan Al-Qur’an kolusi tidak dapat dibenarkan karena tindakan tersebut merupakan bentuk dari saling tolong menolong dalam dosa dan pelanggaran yang tidak dapat dibenarkan, dan pelakunya tidak akan dapat mencapai derajat ketaqwaan karena tindakannya tersebut. Sedangkan tindakan nepotisme tidak diperbolehkan menurut Al-Qur’an, karena tindakan tersebut merupakan salah satu bentuk ketidakadilan, baik terhadap dirinya, kerabatnya, apalagi terhadap rakyat. Hal tersebut disebabkan karena tindakan nepotisme tersebut tidak menempatkan seseorang secara sesuai dengan kapasitasnya.
Dalam penelitian ini, maka diperoleh kesimpulan bahwa, kolusi dan nepotisme berdampak negatif bagi kelangsungan suatu bangsa. Karena kolusi adalah suatu bentuk kerja sama untuk maksud persekongkolan dan sebagainya. Sebuah hambatan usaha pemerintah antara pejabat dan pengusaha. Sedangkan nepotisme berdampak pada timbulnya suatu konflik loyalitas dalam organisasi, terutama bila salah seorang keluarga ditempatkan dalam posisi yang tidak sesuai dengan kemampuannya, sedangkan terdapat keluarga lain yang mampu, maka hal seperti ini harus dihindari dan dilarang oleh Islam.
Namun dalam al-Qur'an diperbolehkan memberikan jabatan/hak kepada kerabat yang menyangkut urusan publik, tetapi lebih karena faktor kompetensi dalam menyampaikan amanat yang benar, sehingga akan lebih adil dan dapat dipertanggung jawabkan.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | Pembimbing : Muzayanah Mu'tashim | ||||||
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Aqaid dan Ilmu Kalam | ||||||
Keywords: | Kolusi; Nepostime | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tafsir Hadis | ||||||
Depositing User: | Editor: Library Administrator----- Information-----http://library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 18 Aug 2010 | ||||||
Last Modified: | 12 Feb 2015 08:58 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/8521 |
Actions (login required)
View Item |