This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
WAHYUNI, AI SRI (2010) STUDI ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMIKIRAN A. HASSAN TENTANG PEMBAGIAN WARIS HARTA BERSAMA. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
COVER.pdf Download (82kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (18kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (37kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (107kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (203kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (103kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (65kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (44kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (65kB) | Preview |
Abstract
Skripsi dengan judul STUDI ANALISIS TERHADAP PEMIKIRAN A. HASSAN TENTANG PEMBAGIAN WARIS HARTA BERSAMA adalah hasil penelitian kepustakaan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana pemikiran hukum A. Hassan tentang pembagian waris harta bersama dan bagaimana analisis terhadap pemikiran hukum A.Hassan tersebut?
Data penelitian yang dihimpun melalui pembacaan buku-buku yang dijadikan sebagai bahan pustaka selanjutnya dianalisis menggunakan metode deskriptif analitik, yaitu suatu metode yang menggambarkan dan menafsirkan data-data yang telah terkumpul dengan menggunakan pola pikir deduktif.
Hasil penelitian menyimpulkan, Pada pandangan A. Hassan tentang pembagian waris harta bersama, diberikan kepada isteri 1/3 tersebut dari harta bersama, asal ia turut bekerja buat menghasilkan harta dengan modal suami. Tetapi jika modalnya dari suami dan isteri sama banyak, maka masing-masing suami dan isteri mendapat hak sebagian. Untuk memperkuat alasannya, A. Hassan memaparkan lebih rinci, bahwa masalah harta bersama di kitab-kitab fiqh dinamakan Syirkatul-Abdan, artinnya bersekutu badan, yaitu orang yang berniaga, bekerja atau lainnya dengan perjanjian bahwa pendapatannya nanti dibagi dua. A. Hassan berpendapat begitu berawal dari melihat adat yang berlaku di lingkungannya dan memperhatikan keseimbangan pekerjaan laki-laki dan perempuan.
Di Indonesia terdapat hukum positif yang berlaku, cerai mati biasanya dipahami sebagai bentuk perpisahan hubungan suami isteri karena meninggalnya suami atau isteri, maka dalam hal ini KHI mengatur tentang harta bersama untuk kasus cerai mati dibagi separoh. Ketentuan ini diatur dalam KHI pasal 96 ayat 1 bahwa, apabila terjadi cerai mati, maka separoh harta bersama menjadi hak pasangan yang hidup lama. Pembagian separuh ini menjelaskan tidak ada perbedaan pekerjaan antara suami dan isteri.
Dari pemaparan di atas, penulis mengungkapkan bahwa pemikiran A. Hassan tentang pembagian waris harta bersama ini cocok dengan dunia sekarang dan sesuai dengan KHI. Dalam KHI sendiri, landasannya bukan hanya dari Al-Quran dan Hadis saja tetapi dari adat juga sehingga ada persamaannya. Sehingga jika terjadi pembagian waris harta bersama, maka bisa saja menggunakan pemikiran A. Hassan dan KHI.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Hukum Islam > Waris | ||||||
Keywords: | PEMIKIRAN A. HASSAN | ||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||
Depositing User: | Editor: Library Administrator----- Information-----http://library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 19 Aug 2010 | ||||||
Last Modified: | 18 Feb 2015 05:47 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/8558 |
Actions (login required)
View Item |