This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Istiqomah, Istiqomah (2010) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERJANJIAN PELAYANAN KESEHATAN ANTARA RUMAH SAKIT DAN PASIEN DI RUMAH SAKIT SITI KHODIJAH SEPANJANG. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Istiqomah_C03304058.pdf Download (988kB) |
Abstract
Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan tentang Perjanjian Pelayanan Kesehatan Antara Rumah Sakit Dan Pasien Di Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan sebagai berikut yaitu: Bagaimana operasionalisasi perjanjian pelayanan kesehatan antara rumah sakit dan pasien di rumah sakit Siti Khodijah Sepanjang dan Bagaimana tinjauan Hukum Islam terhadap penyelesaian wansprestasi atas perjanjian pelayanan kesehatan antara rumah sakit dan pasien di rumah sakit Siti Khodijah. Sumber penelitian ini dihimpun melalui kajian literatur yang sesuai dengan pembahasan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan yang dilakukan di rumah sakit Siti Khodijah Sepanjang. Adapun metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan normatif untuk mengkaji sumber data yang didasarkan pada norma-norma hukum yang berlaku dalam hukum Islam, yang bersumber dari al-Qur'an dan hadis serta ijma' para ulama.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Operasionalisasi Perjanjian pelayanan kesehatan antara rumah sakit dan pasien terbentuk dari akad yang mengikat mereka untuk melakukan hak dan kewajiban masing-masing, dan subyek akad dalam perjanjian pelayanan kesehatan tersebut yaitu pasien dan rumah sakit (Al-Aqidain), sedangkan obyek akadnya yaitu lembar-lembar formulir atau surat perjanjian tentang kesepakatan untuk diupayakannya pelayanan kesehatan oleh rumah sakit terhadap pasien, yang terealisasi dalam ijab kabul/ penandatanganan perjanjian secara tertulis. Perjanjian pelayanan kesehatan yang ada di dalam rumah sakit Siti Khodijah Sepanjamg secara teknis sebenarnya telah sesuai dengan hukum Islam. Mengenai penyelesaian wanprestasi dalam hukum perikatan Islam adalah melalui tiga jalan yaitu shulhu (perdamaian), tahkim (menunjuk seseorang untuk memperdamaikan) dan al-qadha (penyelesaian melalui lembaga peradilan), namun penyelesaian wanprestasi yang terjadi selama penyusun melakukan penelitian adalah penyelesaian dengan cara damai dan kekeluargaan, yang dalam hukum Islam disebut dengan istilah shulhu (perdamaian). Jalan perdamaian ini sangat dianjurkan oleh Islam dan sesuai dengan prinsip-prinsip mu'amalat.
Sejalan dengan kesimpulan diatas, maka penulis menyarankan pertama, rumah sakit Siti Khodijah teruslah mengembangkan mutu pelayanan kesehatan, sehingga rumah sakit Siti Khodijah dapat menjadi pilihan utama masyarakat dalam hal pelayanan kesehatan. Kedua, kepada pasien atau pengguna jasa pelayanan kesehatan hendaknya dapat menyeimbangkan hak dan kewajibannya, selain mendapat upaya penyembuhan dari rumah sakit, diharapkan pasien juga bisa memotivasi dirinya untuk cepat sembuh, yaitu dengan tidak mengabaikan anjuran dokter agar mendapat hasil pelayanan kesehatan yang maksimal sesuai harapan. Dan untuk khalayak umum (masyarakat) teruslah mendukung dan berperan aktif dalam amal usaha yang sesuai dengan syari'at Islam.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Hukum Islam Kesehatan Kesehatan |
||||||
Keywords: | Hukum Islam; Perjanjian; Pelayanan Kesehatan | ||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah | ||||||
Depositing User: | Editor: Library Administrator----- Information-----http://library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 23 Aug 2010 | ||||||
Last Modified: | 11 Jul 2019 07:40 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/8686 |
Actions (login required)
View Item |