This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Dja'far, Suhermanto (2013) MANUSIA DALAM PERSPEKTIF METAFISIKA DAN ISLAM. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (362kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (270kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (472kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (401kB) | Preview |
|
Text
Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (678kB) |
||
Text
Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (631kB) |
||
Text
Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (779kB) |
||
|
Text
Bab 6.pdf Download (267kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (252kB) | Preview |
Abstract
Disertasi ini membahas eksistensi manusia menurut metafisika khususnya anthropolocial philosophy dan Islam. Metafisika sebagai filsafat pertama dan sejati ini objek pembahasannya adalah segala yang ada. Permasalahan utama diarahkan pada 3 hal; pertama bagaimana problem metafisika menurut Islam. Kedua, bagaimana manusia dan eksistensinya menyangkut persoalan being dan action dalam perspektif metafisika dan Islam. Ketiga, bagaimana manusia dan otentisitasnya menyangkut historisitas dengan intensionalitasnya terhadap dunia (alam), sesama (budaya) dan Tuhan. Penelitian Disertasi ini adalah penelitian kepustakaan, bukan penelitian lapangan. Sementara itu, pendekatan studi mempergunakan pendekatan hermeneutik. Pendekatan hermeneutik dapat dipahami bahwa pengalaman yang dihayati sebagai objek dari fenomenologi berhubungan dengan kesadaran yang ditujukan untuk mempertahankan kebergunaan historis. Pendekatan hermeneutik disini mengunakan hermeneutik Paul Ricoeur, yaitu hermeneutics of recollection of meaning dan hermeneutic of suspicion. Hanyalah manusia yang mempunyai eksistensi sejati di dunia ini. Konsep being dalam Islam berkaitan dengan teori wujud, yaitu wajibul wujud dan mumkinul wujud. Hanyalah Tuhan yang sebenar-benarnya Wujud. Sementara itu, Tindakan-tindakan yang dilakukan manusia merupakan sebuah tindakan yang memelihara diri dari kematian. Hanya tindakan yang bermakna sajalah yang mempersiapkan manusia menghadapi kehancuran tubuh. Sebagai khalifah, manusia dituntut untuk melakukan tindakan yang bermakna yaitu dengan serangkaian tindakan yang membekas atau memberi manfaat pada orang lain. Tindakan yang bermakna oleh Iqbal disebut dengan amal. Tindakan atau amal sajalah yang menjadikan manusia bisa otentik. Manusia otentik hadir dan ada di dunia dengan mendunia atau menjadi bagian dunia. Sebagai bagian dari dunia, manusia otentik atau aku ada bersama dengan yang lain (sesama). Manusia otentik atau aku selalu mempunyai relasi dengan sesama. Budaya merupakan aktivitas manusia yang menyejarah dalam hidup di dunia melalui nafsnya. Nafs menurut al-Qur’a>n adalah sintesa antara tubuh dan roh atau ide kemanusiaan itu sendiri. Manusia yang mengakui sebagai totalitas adalah manusia haqiqi. Manusia haqiqi atau the real man adalah manusia yang sadar tentang keberadaannya secara utuh dan totalitas. Manusia haqiqi hadir sebagai hamba dan khalifah serta sebagai being dan action. Manusia haqiqi adalah manusia yang menjalankan misi profetik, manusia yang beriman dan beramal, manusia yang tidak hanya tercerahkan tetapi juga mencerahkan
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (PhD) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | Abdullah Ghozin Affandi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Filsafat > Filsafat Islam | ||||||
Keywords: | Eksistensi; Being Action; Tindakan; Manusia Otentik; Manusia Hakiki. | ||||||
Divisions: | Program Doktor > Ilmu Keislaman | ||||||
Depositing User: | Editor : Ummir Rodliyah------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 17 Feb 2015 04:47 | ||||||
Last Modified: | 18 Feb 2015 01:34 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/905 |
Actions (login required)
View Item |