This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Muhdlor, A. Zuhdi (2016) Tradisi Manakiban di desa Suci kecamatan Manyar kabupaten Gresik (studi fenomena ritual keagamaan). Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (5MB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (226kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (119kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (386kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (455kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (562kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (538kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (201kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (122kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini adalah hasil penelitian etnografi tentang fenomena keagamaan masyarakat Desa Suci Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Dengan judul “Tradisi Manakiban di Desa Suci Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik (Studi Fenomena Ritual Keagamaan)”. Skripsi UIN Sunan Ampel Fakultas Adab, Surabaya, 2016. Adapun pokok permasalahan atau inti tulisan ini menjawab tiga permasalahan berikut: (1) Bagaimana Konteks Sosial Budaya Tempat dilakukannya Wolulasan dan Selikuran? (2) Bagaimana munculnya tradisi wolulasan dan selikuran di Desa Suci Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik? (3) Bagaimana prosesi tradisi wolulasan dan selikuran di Desa Suci Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik? Dalam menjawab pertanyaan tersebut, penelitian menggunakan metode etnografi dengan pengumpulan data, observasi dan interview. Pendekatan antropologi digunakan untuk memaparkan situasi dan kondisi masyarakat meliputi kondisi sosial dan keagamaan. Teori yang digunakan adalah fenomenologi untuk memahami fenomena yang terjadi dalam arti empiris dari struktur umum fenomena yang mendasari setiap fakta religius.Dari hasil penelitian ini menyimpulkan: (1) Konteks sosial budaya masyarakat Suci cenderung islami, hal tersebut dapat dilihat dari kegiatan keagamaan yang terdapat di Desa tersebut seperti: tahlilan, istigasah, selamatan, mauludan, isra mikraj, tingkeban akikah dan rebo wekasan. (2) Tradisi ini dimulai oleh H. Mahfud atas amalan yang diberikan Kiai Kholil untuk bersedekah dan berkembang menjadi tradisi manakib bulanan setelah berdirinya Pondok Pesantren Daruttaqwa. (3) Menurut ungkapan dari H. Khulud prosesi tradisi sewelasan dan slikuran ini dimulai membaca istigasah kemudian membaca Yasin, membaca manakib dan terakhir tahlilan.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Adat Tradisi Islam |
||||||||
Keywords: | Manakiban; tradisi islam | ||||||||
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Kebudayaan Islam | ||||||||
Depositing User: | Zuhdi Muhdlor A | ||||||||
Date Deposited: | 18 Aug 2016 02:30 | ||||||||
Last Modified: | 12 Dec 2019 08:27 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/9148 |
Actions (login required)
View Item |