This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Muchanif, Rifqy (2014) RIWAYAT BI AL-MAKNA PERSPEKTIF MAHMUD ABU RAYYAH. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (368kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (147kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (114kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (150kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (268kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (311kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (188kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (79kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (95kB) | Preview |
Abstract
Beragam problematika dalam dunia hadis yang muncul dewasa ini menarik berbagai penelitian oleh para ahli, diantara problematika periwayatan.
Skripsi ini berjudul “Riwayat bi al-Makna Perspektif Mahmud Abu Rayyah”.
Kajian ini merupakan hasil penelitian menggunakan studi kepustakaan. Penelitian bertujuan menjawab pertanyaan tentang: bagaimana konsekwensi riwayat bi almakna
dalam studi hadis ? serta bagaimana pandangan Mahmud Abu Rayyah mengenai bahaya riwayat bi al-makna?
Problem ini mendorong penulis untuk melakukan penelitian guna menjawab pertanyaan di atas secara mendetail. Peneliti menggunakan pendekatan penelitian dengan metode kualitatif dan analisis data dengan cara deskriptif dan analitis, melalui pencarian fakta yang menggunakan ketepatan interpretasi dengan kajian pustaka yang berhubungan dengan wilayah materi yang diteliti.
Penelitian ini bertujuan supaya dapat mendeskripsikan Bahaya Riwayat bi al-Makna Perspektif Mahmud Abu Rayyah yang lebih mendalam khususnya tentang urgensitas dan otentisitas riwayat bi al-Makna. Sesuai dengan tujuan
tersebut data primer yang digunakan berasal dari buku Adlwa’ ala al-Sunnah al- Muhammadiyyah , sedangkan data sekunder berasal dari buku-buku penelitian lain yang relevan dengan masalh ini. Analisis menggunakan metode analisis isi.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa bahaya riwayat bi al-makna memiliki peran penting dalam perkembangan dakwah atau tabligh. Periwayatan ini telah diakui oleh mayoritas ulama didukung dengan dalil-dalil yang relevan.
Namun demikian para ulama hadis tetaplah memberlakukan beberapa ketentuan dalam masalah ini. Mahmud Abu Rayyah menolak konsep riwayat bi al-makna karena menurutnya hal demikian menghilangkan keaslian kandungan nilai dalam
hadis. Beberapa aspek disebutkan sebagai bukti bahwa periwayatan bi al-makna tidak dapat diterima untuk memahami suatu kandungan materi hadis yang pada akhirnya hadis-hadis yang diriwayatkan secara arti saja tidak dapat diterima.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | Muhid | ||||||
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Tafsir > Tasfir Hadis Tafsir |
||||||
Keywords: | Riwayat Bi al-Makna; Otentisitas; Hadis | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tafsir Hadis | ||||||
Depositing User: | Editor : Rini Wahyuningsih------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 18 Feb 2015 02:00 | ||||||
Last Modified: | 18 Feb 2015 02:00 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/937 |
Actions (login required)
View Item |