This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Mahsun, Mahsun (2011) RESPON WARGA PERSYARIKATAN TERHADAP PEMIKIRAN IDEOLOGIS ELIT PIMPINAN MUHAMMADIYAH : STUDI PADA WARGA PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH DI PACIRAN LAMONGAN. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
cover.pdf Download (14kB) | Preview |
|
|
Text
abstrak.pdf Download (135kB) | Preview |
|
|
Text
daftar isi.pdf Download (11kB) | Preview |
|
|
Text
bab 1.pdf Download (202kB) | Preview |
|
|
Text
bab 2.pdf Download (425kB) | Preview |
|
|
Text
bab 3.pdf Download (129kB) | Preview |
|
|
Text
bab 4.pdf Download (722kB) | Preview |
|
|
Text
bab 5.pdf Download (40kB) | Preview |
Abstract
Muhammadiyah sebagai organisasi keagamaan di Indonesia, dari waktu ke waktu mengalami perkembangan yang cukup signifikan khususnya dalam bidang pemikiran keagamaan. Dalam perkembangannya dewasa ini muncul para elit pimpinan Muhammadiyah yang pemikiran-pemikiran ideologis mereka sangat berpengaruh terhadap warga persyarikatan di lapisan bawah. Para elit pimpinan Muhammadiyah yang mempunyai pemikiran keagamaan seputar rumusan-rumusan ideologis Muhammadiyah tersebut sangat perpotensi menimbulkan pro kontra di kalangan warga persyarikatan Muhammadiyah. Para elit pimpinan Muhammadiyah dimaksud antara lain adalah Amin Rais, Syafii Maarif, Din Syamsuddin, dan Yunahar Ilyas. Pemikiran-pemikiran keagamaan mereka banyak mempengaruhi pemikiran warga persyaikatan Muhammadiyah secara keseluruhan baik di tingkat lokal maupun tingkat nasional. Hal tersebut merupakan fenomena yang sangat menarik untuk dicermati dan diteliti. Warga persyarikatan Muhammadiyah ternyata juga memiliki keanekaragaman pemikiran terutama dalam merespon pemikiran para elit pimpinan Muhammadiyah.
Penulis melakukan penelitian lapangan tentang seberapa jauh warga persyarikatan Muhammadiyah memahami dan merespon pemikiran-pemikiran ideologis para elit pimpinan Muhammadiyah, dengan judul: Respon Warga Persyarikatan Terhadap Pemikiran Ideologis Elit Pimpinan Muhammadiyah; Studi Pada Warga Persyarikatan Muhammadiyah di Paciran Lamongan. Rumusan masalahnya adalah: 1) Bagaimana karakteristik pengembangan pemikiran Ideologis (pengembangan atau interpretasi atas rumusan-rumusan ideologis) yang dilakukan oleh para elit Pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah? 2) Bagaimana warga Muhammadiyah Paciran Lamongan merespon pengembangan pemikiran ideolgis yang dilakukan oleh para elit Pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah? Penelitian ini adalah penelitian lapangan pada jenis penelitian sosiologis kualitatif. Adapun metode penelitiannya adalah Diskursus Sosiologis. Sasaran penelitian ini adalah warga persyarikatan Muhammadiyah Paciran, Lamongan.
Berdasarkan seluruh pembahasan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Pertama, Para elit pimpinan Muhammadiyah (yang menjadi sasaran penelitian) yakni Amien Rais, Syafii Ma’arif, Dien Syamsuddin, dan Yunahar Ilyas, memilki komitmen keorganisasian yang handal, serta memiliki integritas yang tinggi. Mereka dikenal memiliki latar belakang pendidikan agama Islam yang kuat. Tetapi ketika mereka menyikapi beberapa persoalan yang dianggap krusial di kalangan umat Islam Indonesia maupun global, yakni tentang Pluralisme, Fundamentalisme, Konsep Negara Islam, dan Jihad dalam Islam, ternyata terjadi polarisasi jalan pikiran mereka masing-masing. Dan ketika penulis konfirmasikan dengan beberapa teori perkembangan pemikiran Islam kontemporer, maka dapat diberikan kategorisasi sebagai berikut: Amien Rais, dan Syafii Ma’arif, dapat diidentikkan sebagai pemikir bercorak pluralis. Din Syamsuddin, dapat diidentikkan sebagai pemikir yang bercorak modernis-salafi. Sedangkan Yunahar Ilyas, dapat diidentikkan sebagai pemikir yang bercorak fundamentalis-modern.
Kedua, Warga Muhammadiyah Paciran, dalam merespon atau memaknai pemikiran ideologis yang dilakukan oleh para elit pimpinan Muhammadiyah, ternyata terdapat tiga varian yang masing-masingnya berbeda perspektif dalam merespon dan memaknai pemikiran ideologis para elit pimpinan Muhammadiyah tersebut, tetapi masing-masing varian berada dalam satu titik bahwa keragaman pemikiran yang terjadi di kalangan elit Muhammadiyah, adalah suatu hal yang niscaya. Warga Muhammadiyah Paciran Lamongan, dalam merespon pemikiran ideologis para elit pimpinan Muhammadiyah dalam empat isu utama (pluralisme, fundamentalisme, konsep negara islam, dan jihad dalam Islam) terpolarisasi dalam tiga varian. Ke tiga varian tersebut ialah: 1) kelompok Tajrid Ushuli. kelompok ini bisa diidentikkan dengan Fundamentalis-Puritan, 2) Kelompok Tajrid ’Ashri. kelompok ini bisa diidentikkan dengan Fundamentalis-Modern, dan 3) Kelompok Tajrid Tahriri. kelompok ini bisa diidentikkan dengan Fundamentalis-Liberal.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (PhD) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Dirasah Islamiyah | ||||||
Keywords: | Muhammadiyah; Pemikiran Ideologis; Elit Pimpinan; Warga Persyarikatan | ||||||
Divisions: | Program Doktor > Dirasah Islamiyah | ||||||
Depositing User: | Editor: Library Administrator----- Information-----http://library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 09 Feb 2012 | ||||||
Last Modified: | 25 Aug 2016 07:39 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/9559 |
Actions (login required)
View Item |