This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Ikbar, Nur Rahma Nisfatul (2012) Peran Masyumi dalam penumpasan pemberontakan PKI di Madiun Tahun 1948. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Cover Nur Rahma Nisfatul Ikbar_A02208031-2.pdf Download (714kB) |
||
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (63kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (160kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (157kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (171kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (216kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (340kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (83kB) | Preview |
Abstract
Partai Komunis Indonesia (PKI) berdiri pada 23 Mei tahun 1920. PKI merupakan partai yang berideologikan komunisme - Marxisme. Pada tahun 1948 PKI melakukan pemberontakan di Madiun dengan melakukan perampokan, kerusuhan, penculikan, pembunuhan dan menentang pemerintahan. Pemberontakan PKI di Madiun disebabkan oleh tiga faktor yakni pertama, PKI ingin mendirikan negara komunis di Indonesia yang berawal dari Madiun. Kedua, PKI ingin mencari massa untuk menentang Soekarno-Hatta dan menghancurkan siapa pun yang menghalangi tujuannya. Ketiga, PKI ingin menguasai negara Republik Indonesia dan merubah sistem pemerintahan yang diawali dari pemerintahan kota Madiun. Melihat pemberontakan PKI yang terjadi di Madiun pada tahun 1948, Masyumi tergerak melakukan perlawanan. Masyumi adalah partai politik Islam yang berdiri pada tanggal 7 November 1945 di Yogyakarta. Masyumi berideologikan Islam yang bertujuan ingin menyejahterakan masyarakat Indonesia. Masyumi menumpas pemberontak bersama pasukan Siliwangi. Secara fisik pasukan Siliwangilah yang berperang melawan pemberontak PKI, namun Masyumi juga memiliki peran penting yakni sebagai informan dan penunjuk jalan letak markas PKI bagi pasukan Siliwangi. Namun secara ideologi, Masyumi lah yang memberantas PKI dan paham komunisme di Indonesia. Pada tahun 1948 hanya Masyumi partai Islam yang ada di Indonesia, jadi siapa pun mereka yang ikut menumpas PKI mereka pasti disebut anggota Masyumi. Implikasi politik bagi umat Islam pasca peristiwa penumpasan PKI masih sangat minim. Hal tersebut terlihat pada pemilu tahun 1955, masyarakat lebih memilih partai politik non Islam. Faktornya karena masyarakat Madiun masih tergolong masyarakat abangan. Skripsi ini menggunakan pendekatan sejarah, karena pembahasan utamanya membahas tentang peristiwa politik masa lampau. Teori yang digunakan adalah teori konflik pemikiran Karl Marx yakni semakin kuat perpolitikan mereka, maka semakin besar juga perlawanan yang ada dan semakin besar juga konflik yang terjadi.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Politik > Politik Islam Partai Politik |
||||||||
Keywords: | Masyumi; PKI | ||||||||
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Peradaban Islam | ||||||||
Depositing User: | Editor: Library Administrator----- Information-----http://library.uinsby.ac.id | ||||||||
Date Deposited: | 22 Oct 2012 | ||||||||
Last Modified: | 10 Jun 2022 04:07 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/9831 |
Actions (login required)
View Item |