Perilaku Komunikasi Anak Punk di Surabaya

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Prastika, Dwi (2016) Perilaku Komunikasi Anak Punk di Surabaya. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (884kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (241kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (297kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (460kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (509kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (538kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (418kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (252kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (194kB) | Preview

Abstract

Ada dua persoalan yang hendak dikaji dalam skripsi ini, yaitu: (1) Bagaimana perilaku komunikasi verbal dan nonverbal sesama anak punk di Surabaya, (2) Bagaimana respon masyarakat tentang perilaku anak punk di Surabaya.
Untuk mengungkap persoalan tersebut secara menyeluruh dan mendalam, dalam penelitian ini digunakanlah metode deskriptif yang berguna untuk memberikan fakta dan data mengenai perilaku komunikasi anak punk di Surabaya, kemudian data tersebut dianalisis secara kritis dengan teori interaksi simbolik, sehingga diperoleh analisis yang mendalam tentang perilaku komunikasi anak punk. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa (1) Dalam perilaku komunikasi verbal sesama anak punk atau dalam hal ini adalah lisan dan tulisan adalah beberapa bahasa anak punk yang memang tidak biasa didengar atau bahkan memiliki arti yang sangat berbeda dengan pengertian masyarakat. Bahasa lisan seperti boikot, pogo, moshing, lingkaran setan, amunisi, nyetrit, gandol, anniversary, gathering. Dan dalam bahasa tulisan seperti salam tangan menyilang (X) dan kata “cheers”, Perilaku komunikasi nonverbal sesama anak punk atau yang dilakukan anak punk meliputi penampilan dan aksesoris punk yang mempunyai makna, gathering, aniversary, punk dekat dengan minuman keras, pogo, moshing, dan lingkaran setan, boikot, sapaan sesama anak punk, dan tingginya rasa toleransi dan solidaritas sesama anak punk (2) Berbagai respon diberikan masyarakat tentang perilaku anak punk. Ada yang merasa terganggu dan takut dengan perilaku anak punk, namun ada juga yang acuh tak acuh dan tidak peduli, ada pula yang menerima anak punk namun tidak menerima perilaku anak punk, ada pula yang menolak keberadaan dan perilaku anak punk dengan melaporkannya kepada satuan polisi pamong praja kota Surabaya.
Bertitik tolak dari penelitian ini, beberapa saran yang dapat diusulkan adalah (1) agar orang tua lebih mengawasi pergaulan anak-anaknya, (2) jika masyarakat mengetahui hal yang melanggar hukum hendaknya melaporkan kepada pihak berwajib, (3) hendaknya anak punk masih memperhatikan dan menghormati norma yang berlaku di masyarakat saat menyuarakan kebebasan, (4) saran bagi program studi ilmu komunikasi. Diharapakan dengan adanya penelitian ini dapat menjadi salah satu kajian pustaka atau literatur bagi penelitian selanjutnya.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: Ali Nurdin
Creators:
CreatorsEmailNIM
Prastika, Dwidwi_prastika_kom@yahoo.comB06212046
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorNurdin, Aliali.nurdin@uinsby.ac.id2002067101
Subjects: Ilmu Komunikasi
Perilaku
Keywords: Anak Punk
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Ilmu Komunikasi
Depositing User: Prastika Dwi
Date Deposited: 25 Aug 2016 04:28
Last Modified: 19 Dec 2019 02:46
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/12644

Actions (login required)

View Item View Item