Analisis hukum pidana Islam terhadap anak penyandang disabilitas sebagai pelaku tindak pidana pencabulan: studi Putusan Pengadilan Negeri Surakarta No.50 50/PID.SUS/2013/PN.SKA

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ula, Qonita Nuril (2016) Analisis hukum pidana Islam terhadap anak penyandang disabilitas sebagai pelaku tindak pidana pencabulan: studi Putusan Pengadilan Negeri Surakarta No.50 50/PID.SUS/2013/PN.SKA. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Qonita Nuril Ula_C73212079 ok.pdf

Download (3MB)

Abstract

Skripsi yang berjudul Analisis Hukum Islam Terhadap Anak Penyandang Disabilitas Sebagai Pelaku Tindak Pidana Pencabulan (Studi Putusan Pengadilan Negeri Surakarta No. 50/Pid.Sus/2013/PN.Ska) adalah hasil penelitian pustaka untuk menjawab pertanyaan tentang 1) Bagaimana sanksi pidana terhadap tindak pidana pencabulan yang dilakukan oleh anak penyandang disabilitas dalam putusan Nomor 50/Pid.Sus/2013/PN.Ska. 2)Bagaimana analisis hukum Islam terhadap pemidanaan hakim dalam tindak pidana pencabulan yang dilakukan oleh anak penyandang disabilitas dalam putusan Nomor 50/Pid.Sus/2013/PN.Ska.Data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan teknik dokumentasi. Setelah data terkumpul, data diolah dan dianalisis dengan metode deskriptif verifikatif dan dengan pola fikir deduktif untuk memperoleh kesimpulan yang khusus dan dianalisis dengan hukum Islam.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Sanksi yang diberikan hakim dalam putusan Pengadilan Negeri Surakarta No. 50/Pid.Sus/2013/PN.Ska tentang tindak pidana pencabulan yang dilakukan oleh anak penyandang disabilitas adalah hukuman pidana penjara selama 10 (sepuluh) Bulan dengan ketentuan bahwa pidana tersebut tidak usah dijalani kecuali dengan perintah hakim, terdakwa sebelum lewat masa percobaan selama 1 (satu) Tahun dan 6 (enam) Bulan melakukan perbuatan yang dapat kenakan. Dengan pertimbangan yang memberatkan bahwa perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat dan merusak masa depan orang lain. Menurut tinjauan hukum Pidana Islam terdakwa Raga Bayu Deni Hardianto diancam dengan hukuman ta’zir ta’dibiyah (pengajaran), dan sanksi yang diberikan hakim sudah sesuai dengan hukum pidana Islam karena hukuman tersebut sebagai bentuk pendidikan atau pengajaran kepada terdakwa menyarankan kepada orang tua harus lebih cermat dalam hal mengawasi pergaulan dan pendidikan anak. Bagi lingkungan masyarakat juga berperan penting dalam pengajaran dan pendidikan anak yang ada dilingkungan mereka. Pencegahan sebenarnya lebih baik digunakan masyarakat pada umumnya dengan cara pendidikan agama, meskipun orang tua juga berperan penting, tetapi dukungan masyarakat juga lebih penting.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Ula, Qonita Nurilqonitanurilula@gmail.comC73212079
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorSaoki, SaokiUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Hukum > Hukum Pidana Islam
Keywords: Pencabulan; disabilitas; hukum pidana
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam
Depositing User: Ula Qonita Nuril
Date Deposited: 29 Aug 2016 01:29
Last Modified: 04 Jan 2024 06:56
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/12990

Actions (login required)

View Item View Item