STUDI MUKHTALIF AL-HADITH TENTANG TIYARAH DALAM SUNAN AL-NASA’I NOMOR INDEKS 3568 DAN MUSNAD AHMAD NOMOR INDEKS 4171

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Umamik, Moh. Istikromul (2016) STUDI MUKHTALIF AL-HADITH TENTANG TIYARAH DALAM SUNAN AL-NASA’I NOMOR INDEKS 3568 DAN MUSNAD AHMAD NOMOR INDEKS 4171. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (219kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (409kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (596kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (836kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (857kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (944kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (220kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (439kB) | Preview

Abstract

Periwayatan hadith secara ma’na karena proses pengkodifikasian hadith yang berlangsung jauh setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW berdampak pada perbedaan pemahaman hadith pada generasi Islam selanjutnya. Salah satunya adalah hadis tentang kebolehan dan kesyirikan tiyarah. Sehingga masalah yang diteliti: 1). Bagaimana kualitas sanad dan matan hadith tentang kebolehan tiyarah?, 2). Bagaimana kualitas sanad dan matan hadith tentang kesyirikan tiyarah?, 3) Bagaimana penyelesaian hadith tentang kebolehan tiyarah dengan hadith tentang kesyirikan tiyarah?.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas sanad dan matan hadith tentang kebolehan tiyarah dan kesyirikan tiyarah serta penyelesaianya diantara dua hadith yang bertentangan tentang tiyarah tersebut.Dalam menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini bersifat kepustakaan (library research). Jadi, pengumpulan data diperoleh dengan meniliti kitab sunan al-Nasa’i dan Musnad Ahmad, serta dibantu dengan kitab standar lainya, kemudian dianalisa dengan menggunakan metode takhrij, kritik sanad dan matan kemudian penyelesaianya dengan menggunakan ilmu mukhtalif al-hadith.Penelitan ini dilakukan karena terdapat dua hadith yang bertentangan tentang tiyarah, karena terdapat teori yang mengatakan bahwa apabila dua hadith yang sahih maka tidak mungkin bertentangan, kemudian dilakukan penelitian kualitas terhadap kedua hadith baik yang membolehkan tiyarah dan yang menggap tiyarah itu syirik.Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kualitas hadith tentang dibolehkan tiyarah dan hadith tentang tiyarah adalah syirik adalah sahih, karena statusnya sama-sama sahih, maka metode yang digunakan dalam menyelesaikan perbedaan hadith tersebut yaitu metode al-jam’u wa al-tawfiq. Hadith pertama menyatakan bahwa wanita (istri), kuda (kendaraan) dan rumah termasuk dalam al-Shu’mu (adanya kesialan), sedangkan hadith yang kedua menyatakan bahwa tiyarah (menganggap sial sesuatu) termasuk syirik. Imam Muslim menyatakan bahwa al-Shu’mu dan tiyarah mempunyai makna yang satu. Sehingga kesimpulan akhirnya bahwa tiyarah termasuk syirik, namun Rasulullah memberi peringatan hendaknya manusia berhati-hati terhadap 3 hal yakni wanita (istri), kuda (kendaraan) dan rumah.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Umamik, Moh. Istikromulistikromalumami@yahoo.co.idUNSPECIFIED
Subjects: Tafsir > Tasfir Hadis
Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Tafsir
Agama > Agama dan Ilmu Pengetahuan
Keywords: Tiyarah; Syirik; Mukhtalif hadith
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Umamik Moh. Istikromul
Date Deposited: 06 Sep 2016 02:39
Last Modified: 06 Sep 2016 02:39
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/13942

Actions (login required)

View Item View Item