Upaya konselor yang tidak memiliki jam pelajaran bimbingan dan konseling di sekolah : studi kasus di Smp Negeri Se-Kecamatan Sumberrejo Bojonegoro

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ardianto, Dimas Wahyu (2016) Upaya konselor yang tidak memiliki jam pelajaran bimbingan dan konseling di sekolah : studi kasus di Smp Negeri Se-Kecamatan Sumberrejo Bojonegoro. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (11MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (119kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (201kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (396kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (669kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (326kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (457kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (406kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 6.pdf

Download (218kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (327kB) | Preview

Abstract

Fokus masalah yang diteliti dan dilaporkan dalam skripsi ini adalah bagaimana bimbingan dan konseling yang tidak memiliki jam pelajaran di sekolah dan bagaimana upaya konselor Yang Tidak Memiliki Jam Pelajaran Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Peneliti mengumpulkan data dan menganalisisnya. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa, pertama, bimbingan dan konseling yang tidak memiliki jam pelajaran di SMPN 1 Sumberrejo dan SMPN 2 Sumberrejo sudah berjalan dengan baik, sedangkan di SMPN 3 Sumberrejo masih memiliki beberapa kekurangan yang perlu ditingkatkan. Kedua, Perencanaan program BK yang dilakukan konselor di SMPN 1 Sumberrejo sudah baik, namun ada beberapa hal yang masih kurang, seperti tidak dilakukannya analisis kebutuhan lingkungan oleh konselor, kemudian untuk pelaksanaan program BK sudah sesuai, namun konselor terlalu banyak memegang jumlah siswa asuh. Untuk SMPN 2 Sumberrejo perencanaan program BK yang dilakukan oleh konselor sudah cukup baik, kemudian untuk pelaksanaan program BK sudah sesuai namun dalam pembagian siswa asuh, konselor memegang lebih dari ketentuan yang ada. Selanjutnya untuk SMPN 3 Sumberrejo perencanaan program yang dilakukan konselor kurang begitu baik, sebab konselor tidak melakukan analisis kebutuhan lingkungan, selain itu konselor juga tidak memiliki fasilitas penunjang bimbingan dan konseling, kemudian untuk pelaksanaan program BK di SMPN 3 Sumberrejo sudah baik dan sesuai. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa Konselor sekolah hendaknya lebih meningkatkan kedekatannya terhadap peserta didik agar mengetahui kebutuhan dan masalah apa saja yang dimiliki setiap peserta didik yang diasuhnya. Konselor juga sebaiknya lebih proaktif dalam melakukan dan memberikan pelayanan bimbingan dan konseling. Selain itu koordinasi dengan personel sekolah juga harus senantiasa dijalin agar tercipta mekanisme kerja yang lebih bagus dan tetap berusaha mengupayakan untuk mendapatkan alokasi jam pelajaran bagi bimbingan dan konseling agar konselor sekolah mudah untuk memberikan materi dan memiliki kedekatan emosional dengan peserta didik yang diasuhnya.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Ardianto, Dimas Wahyudimas.wahyu94@gmail.comUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorUNSPECIFIEDUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Bimbingan Konseling
Pendidikan
Keywords: Bimbingan dan Konseling
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Kependidikan Islam
Depositing User: Ardianto Dimas Wahyu
Date Deposited: 07 Dec 2016 01:51
Last Modified: 14 Nov 2019 04:05
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/14394

Actions (login required)

View Item View Item