Hakekat wujud: pengkajian ajaran tasawuf Ibn ‘Arabi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Su’arif, Su’arif (1999) Hakekat wujud: pengkajian ajaran tasawuf Ibn ‘Arabi. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (494kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (121kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (265kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (904kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (789kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (436kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (457kB) | Preview

Abstract

Ibn ‘Arabi yang dikelompokkan dalam tasawuf Falsafi dengan ide Wahdat al wujudnya telah menjadi polemik kembali bagi umat Islam setelah teredamnya perselisihan antara tasawuf dan syariah al Ghozali di abad ke 5 H. Ide Wahdat al Wujud diartikan kesatuan wujud, yang ada hanya satu, yakni Tuhan sebagai “Ada yang Mutlak” atau hanya ada satu eksistensi yang nyata yakni dzat itu sendiri. Ataupun juga “semua wujud adalah satu dalam realitas, tiada sesuatu pun bersama denganNya.” Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah; 1. Apa yang dimaksud wujud oleh Ibn ‘Arabi, 2. Mengapa konsep wujud Ibn ‘Arabi mengarah pada ide wahdat al wujud, 3. Bagaimana konsep wujud Ibn ‘Arabi dapat menjadi dasar ide wahdat al wujud. Metode pengumpulan datanya menggunakan metode selektif dan metode relevansif. Sedangkan metode analisa datanya menggunakan metode deduksi, metode induksi dan metode komparasi. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah; 1. Karakteristik kesufian Ibn al ‘arabi dipengaruhi oleh para guru sufinya maupun keluarga dan teman-teman sufinya semenjak kelahiran sampai wafatnya. 2. Pemikiran Ibn al ‘Arabi tentang wujud disamping karakteristik kesufian serta dengan ungkapan-ungkapan filosofisnya tidak bisa lepas dari pengaruh dan atau reaksi atas para filosofis, Plotinus, Ibn Rusyd, para ahli tasawuf termasuk al Ghozali, al Hallaj, dan para Suhrowardi al Maqtul, ajaran Agama Hindu, para theology Islam serta al Asy’ari. 3. Wujud baik secara konseptual maupun wujud sebagai yang mempunyai wujud pada akhirnya mengacu pada gagasan wahdat al wujud. 4. Para pengecam doktrin wujud (wahdat al wujud) Ibn al’Arabi mayoritas karena adanya pemilahan terhadap aspek tasybih dan tanzih dari doktrin tersebut, yang akhirnya para pengecam tersebuthanya melihat doktrin Ibn al ‘Arabi dari sisi Tasybuhnya saja yang disamakan dengan phantheisme secara umum (Tuhan dan Alam adalah sama) dan melupakan aspek tanzihnya, yang sebenarnya oleh Ibn al ‘Arabi, kedua aspek tersebut mendapatkan tempat dan penekanan serta waktu yang sama

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Su’arif, Su’arifUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Tasawuf
Ulama
Keywords: hakekat wujud; tasawuf; Ibn ‘Arabi
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Aqidah Filsafat Islam
Depositing User: Editor : samid library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 24 May 2017 04:30
Last Modified: 24 May 2017 04:30
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/17031

Actions (login required)

View Item View Item