Tinjauan fiqih sunni dan fiqih syi’i tentang nikah mut’ah serta implikasinya terhadap hak waris anak hasil dari pernikahan mut’ah

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sakawi, Zaimi Bin (2012) Tinjauan fiqih sunni dan fiqih syi’i tentang nikah mut’ah serta implikasinya terhadap hak waris anak hasil dari pernikahan mut’ah. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (174kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (123kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (181kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (406kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (390kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (445kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (180kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (122kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (140kB) | Preview

Abstract

Skripsi ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan menjawab pertanyaan: bagaimana kedududkan nikah mut’ah dalam pandangan fiqih sunni dan fiqih syi’I, dabn bagaimana implikasi terhadap hak waris anak hasil pernikahan mut’ah menurut pandangan fiqih sunni dan fiqih syi’i? Dalam rangka menjawab pertanyaan di atas penulis mengumpulkan data melalui teknik penelitian pustaka. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis menggunakan teknik deskriptif verifikatif dengan pola pikir deduktif. Dalam penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa hukum nikah mut’ah antara fiqih Sunni dan fiqih Syi’i itu serta implikasi terhadap hak waris anak hasil dari pernikahan tersebut tidak sama hukumnya ada persamaan dan perbedaannya. Persamaannya adalah di dalam fiqih Sunni dan fiqih syi’ah zaidiyah nikah mut’ah ini pada permulaan ajaran Islam diperbolehkan yang kemudian diharamkan kemudian diperbolehkan lagi dan pada akhirnya diharamkan untuk selamanya. Menurut fiqih Sunni dan fiqih syi’ah juga tidak berlaku hukum waris terhadap anak karena bagaiaman hukum waris itu berlaku jika pernikahan tersebut sudah tidak di syariat dalam fiqih munakahat mereka. Sementara itu hukum syi’ah Imamiyah membolehkan nikah mut’ah. Kaum syi’ah Imamiyah berpegang pada dalil al qur’an surat an nisa’ ayat 24 dan pada kumpulan hadis yang riwayatnya hanya dating dari ahlulbait saja. Maka apabila nikah mut’ah menurut fiqih syi’ah Imamiyah diperbolehkan maka hukum waris bagi anak hasil pernikahan nikah mut’ah berlaku sebagaimana yang terjadi pada pernikahan permanen.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Sakawi, Zaimi BinUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Hukum Islam > Waris
Keywords: Nikah mut'ah; Waris
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Editor : Arifah Wikansari------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 24 May 2017 04:27
Last Modified: 24 May 2017 04:27
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/17032

Actions (login required)

View Item View Item