Penerapan ketentuan pasal 132 ayat (2) HIR terhadap penambahan materi gugatan dalam memori banding : Studi putusan PTA Surabaya No. 211/Pdt.G/2011/PTA.Sby

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Asiah, Kusmiati Titik (2012) Penerapan ketentuan pasal 132 ayat (2) HIR terhadap penambahan materi gugatan dalam memori banding : Studi putusan PTA Surabaya No. 211/Pdt.G/2011/PTA.Sby. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (162kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (122kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (220kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (467kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (579kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (484kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (289kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (120kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (159kB) | Preview

Abstract

Skripsi ini merupakan hasil penelitian pustaka yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana penerapan ketentuan pasal 132 ayat 2) HIR tentang larangan penambahan materi gugatan dalam memori banding, dan bagaimana pertimbangan hukum hakim PTA Surabaya dalam mengabulkan gugatan atas penambahan materi gugatan dalam memori banding yang tidak diajukan di Pengadilan tingkat pertama pada putusan PTA Surabaya No. 211/Pdt.G/2011/PTA.Sby dan bagaimana analisis hukum acara perdata terhadap putusan PTA Surabaya No. 211/Pdt.G/2011/PTA.Sby tentang pengabulan gugatan atas penambahan materi gugatan dalam memori banding yang tidak diajukan dalam pengadilan tingkat pertama. Data penelitian dihimpun dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi kepustakaan dengan teknik documenter dan telaah pustaka. Selanjutnya data dianalisis dengan dengan teknik kualitatif deskriptif dengan menggunakan pola pikir deduktif- induktif. Peneliti menyimpulkan bahwa hakim PTA Surabaya menghukum pemohon untuk membayar nafkah madiyyah kepada istri pada putusan No. 211/Pdt.G/2011/PTA.Sby. Padahal gugatan tersebut diajukan dalam tingkat banding dan bertentangan dengan ketentuan pasal 132 a ayat (2) HIR. Majelis hakim dalam pertimbangan hukumnya menilai bahwa dalam sengketa perceraian, gugatan rekonpensi merupakan gugatan lex specialis dari gugatan pada umumnya karena dalam sengketa perceraian selama siding tingkat pertama terkadang salah satu pihak ingin mempertahankan perkawinannya sehingga tidak mengajukan gugatan balik. Melihat posisis kasus tersebut sudah seharusnya bekas suami berkewajiban membayar nafkah madiyyah kepada bekas istrinya. Namun dasar hukum yang digunakan majelis hakim tidak tepat dengan fakta hukum yang terjadi di persidangan tingkat pertama.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Asiah, Kusmiati TitikUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Hukum Islam
Keywords: Penambahan materi gugatan; Memori banding
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Editor : Arifah Wikansari------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 29 May 2017 03:48
Last Modified: 29 May 2017 03:48
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/17058

Actions (login required)

View Item View Item