The concept of polygamy according to Muhammad Shahrur and Asghar Ali Engineer: a comparative study

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Royani, Ida (2011) The concept of polygamy according to Muhammad Shahrur and Asghar Ali Engineer: a comparative study. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Ida Royani_E53207019.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Di dunia Islam, poligami merupakan salah satu isu gender yang hingga sekarang selalu menjadi polemik dan perdebatan aktual di antara para feminis dan kalangan skripturalis. Para feminis beranggapan bahwa ajaran Islam tentang pernikahan sesungguhnya mengajarkan perkawinan monogami, bukan poligarni. Sementara kalangan skripturalis beranggapan bahwa poligami merupakan bagian dari ajaran Islam yang secara tekstual mendapatkan legitimasi dari al-Qur'an. Dengan kata lain, terdapat tiga pendapat tentang poligami; pertama, kelompok yang mutlak membolehkan poligami. Kedua, kelompok yang membolehkan poligami dengan syarat-syarat yang ketat dan dalam kondisi tertentu. Ketiga, kelompok yang mutlak melarang poligarni. Dalam kaitan ini, Shahrur dengan metode tartil-nya menerapkan teori hudud untuk menjelaskan ketentuan hukum. Terdapat dua pembatasan ist ilah dalam diskusi tentang poligami, yaitu pembatasan pada kuantitas ( al-Hadd al­ Nau'iyyah) empat istri dan pembatasan pada kualitas (al-Hadd al-Kammiyyah). Hal ini menunjukkan bahwa istri kedua, ketiga, dan keempat adalah janda dengan anak-anaknya, yang suaminya meninggalkannya. Shahrur membolehkan poligarni dalam dua kondisi, yaitu; pertama, istri kedua, ketiga, dan keempat adalah janda-janda beranak yang suaminya meninggalkannya. Kedua, suami harus memiliki perasaan gelisah bahwa dia tidak akan dapat berbuat adil kepada anak-anaknya. Jika kedua syarat di atas t idak terpenuhi, poligami akan gagal. Syahrur menerapkan dua kondisi ini berdasarkan struktur norma bahasa dalam al-Qur'an surat al-Nisa' [4]: 3. Sementara Asghar, ia menggunakan metode hermeneutik-nya dengan cara membangun "hirarkisasi" atas ayat-ayat al-Qur'an. Hal ini untuk menghindarkan dari kesan pertentangan antara satu ayat dengan ayat yang lain. Ia memberikan syarat-syarat tertentu terkait poligami, yakni; Pertama, dengan jaminan penggunaan harta anak dan para janda secara benar. Kedua, dengan jaminan keadilan bagi semua istri pada tingkat materi. Dan ketiga, membagi kasih sayang secara adil di antara istri-istrinya. Jika tidak terpenuhi, maka poligarni dianggap gugur. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan, bersifat deskriptif­ analitik. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan menggunakan sumber data primer dan sekunder. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis menggun akan penalaran induktif. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan komparatif dan Content Analysis.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Royani, IdaUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Poligami
Keywords: Polygamy; al-Nisa': 3; Comparative Study; Muhammad Shahrur; Asghar Ali Engineer
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tafsir Hadis
Depositing User: Editor : Arifah Wikansari------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 28 Nov 2017 04:02
Last Modified: 28 Nov 2017 04:02
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/21501

Actions (login required)

View Item View Item