Tinjauan UU no. 22 tahun 1997 tentang tindak pidana narkotika dengan sanksi hukuman kumulatif putusan di Pengadilan Negeri Madiun dalam kajian Fikih Jinayah

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Umiaturrohmah, Umiaturrohmah (2011) Tinjauan UU no. 22 tahun 1997 tentang tindak pidana narkotika dengan sanksi hukuman kumulatif putusan di Pengadilan Negeri Madiun dalam kajian Fikih Jinayah. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Preview

Text
Umiaturrohmah_C03207007.pdf
Download (2MB) | Preview

Abstract

Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan untuk menjawab pertanyaan,bagaimana tinjauan Undang-undang No. 22 Tahun 1997 tentang tindak: pidana narkotika dengan sanksi hukuman kumulatif putusan di Pengadilan Negeri Madiun dalam kajian Fikih Jinayah? Data penelitian ini dihimpun melalui pembacaan dan kajian teks (teks reading) dan selanjutnya dianalisis dengan teknik deskriptif dan komparatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pertimbangan hakim terhadap sanksi. Hukuman kumulatif pada pelaku tindak pidana narkotika, hakim menetapkan putusan ukuman kumulatif karena terdakwa terbukti pengedar narkotika sekaligus mengkonsumsi narkotika, sehingga putusan ditetapkan dalam sanksi hukuman kumulatif pidana kurungan penjara dan denda. Undang-undang No. 22 Tahun 1997 terhadap putusan hakim No. 08/pid.b/2009/PN Madiun, ditetapkan dalam Undang-undang yang mengatur pasal hukuman narotika, bagi pengedar, menkonsumsi, dan jenis-jenis narkotika atau psikotropika. Fikih Jinayah dengan sanksi hukuman kumulatif ditetapkan antara hukuman potong tangan dan dirajam, memang benar hukum islam itu kejam karena sudah ditetapkan dalam nash al-Quran dan Hadits. Sejalan dengan kesimpulan eli atas, ,maka narkotika dengan sanksi hukuman kumulatif yang dikaji dalam fikih jinayah. Memacu dalam hukuman narkotika dengan hukuman kwnulatif.