Implementasi layanan bimbingan kelompok dalam mengembangkan konsep diri pada siswa kelas XI di Sekolah Menengah Kejuruan Sore Tulungagung

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Rohmawati, Zunita Kurnia (2011) Implementasi layanan bimbingan kelompok dalam mengembangkan konsep diri pada siswa kelas XI di Sekolah Menengah Kejuruan Sore Tulungagung. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Preview

Text
Zunita Kurnia Rohmawati_D33208002.pdf
Download (7MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dalam mengembangkan konsep diri, serta faktor penunjang dan faktor penghambatnya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berusaha melihat kebenaran-kebenaran atau membenarkan kebenaran, namun didalam melihat kebenaran tersebut, tidak selalu dapat dan cukup didapat dengan melihat sesuatu yang nyata, akan tetapi kadang kala perlu pula melihat sesuatu yang bersifat tersembunyi, dan harus melacaknya lebih jauh kebalik sesuatu yang bersifat tersembunyi, dan harus melacaknya lebih jauh kebalik sesuatu yang nyata tersebut. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, yaitu suatu penelitian untuk memaparkan apa yang terdapat atau apa yang tetjadi dalam sebuah lapangan atau wilayah tertentu.Dengan obyek Penelitian kelas XI di SMK Sore Tulungagung. Setelah penelitian ini di lakukan maka dapat disimpulkan bahwa: Implementasi Layanan Bimbingan Kelompok dalam Mengembangkan Konsep Diri Pada Siswa Kelas XI Di Smk Sore Tulungagung menggunakan Jenis kelompok Tugas, teknik permainan, tahapan-tahapan yang sesuai dengan prosedur layanan bimbingan kelompok, serta materi layanan bimbingan kelompok yang sesuai dengan pengembangan konsep djri. Faktor pendukungnya adalah Guru Pembimbing Di SMK Sore Tulungagung sudah cukup aktif dalam menjalankan Layanan Bimbingan Kelompok, sarana dan prasaran mendukung, Karena kepala sekolah dahulu dari Guru Bimbingan Konseling maka belau lebih mengerti kebutuhan BK. Faktor penghambatnya adalah siswa SMK Sore Tulungagung sulit untuk dikondisikan dalam melaksanakan Layanan Bimbingan Kelompok, Siswa SMK Sore Tulungagung masih menganggap Bimbingan dan Konseling adalah tempat menghukum siswa - siswa yang bermasalah, siswa SMK Sore Tulungagung belum bisa terbuka sepenuhnya kepada Guru Bimbingan dan konseling.