Pesan kritik sosial dalam film: analisis semiotik dalam film Alangkah lucunya negeri ini

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Shofiyati, Hidayati (2011) Pesan kritik sosial dalam film: analisis semiotik dalam film Alangkah lucunya negeri ini. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Hidayati Shofiyati_B06207063.pdf

Download (3MB)

Abstract

Ada dua persoalan yang hendak diuji dalam skripsi ini, yaitu: (1)Apa simbol-simbol pesan kritik sosial dalam film Alangkah Lucunya Negeri Ini, (2) Bagaimana makna simbol-simbol pesan kritik sosial dalam film Alangkah Lucunya Negeri Ini. Untuk mengungkap persoalan tersebut secara menyeluruh dan mendalam, dalam penelitian ini digunakan metode penelitian paradigma kritis dan semiotika struktural Charles Sander Pierce, yang digunakan untuk memberikan gambaran dan makna yang sesuai mengenai simbol-simbol pesan kritik sosial serta makna dari simbol-simbol pesan kritik sosial. Dari basil penelitian ini ditemukan bahwa (1) simbol pesan kritik sosial dalam film Alangkah Lucunya Negeri Ini disimbolkan melalui visualisasi gambar (adegan-adegan) dan teks dialog yang mengandung unsur-unsur pesan kritik sosial. Meliputi: Pesan kritik terhadap pemerintah, Pesan kritik terhadap pendidikan, Pesan kritik terhadap hukum, Pesan kritik terhadap para koruptor, Pesan kritik tentang anak terlantar dan fakir miskin. (2) dari simbol-simbol yang dipaparkan terungkap makna bahwasanya pesan kritik sosial yang ada dalam film Alangkah Lucunya Negeri ini yaitu: Pertama, Kritik tentang pemerintahan yang kebanyakan para wakil rakyat tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Meskipun diberikan fasilitas yang lengkap namun tidak dipergunakan untuk mengevaluasi permasalahan rakyat dan mencari solusi untuk penanggulangannya. Kedua, kritik tentang para koruptor yang saat ini menjadi sebuah budaya di Negara kita ini, parahnya kebanyakan koruptor berasal dari para wakil rakyat yang berpendidika tinggi. Ketiga, kritik tentang pendidikan yang tidak menjamin kesejahteraan, hal ini terbukti banyak para sarjana yang menjadi pengangguran sedangkan orang yang tidak berpendidikan bisa sukses. Keempat, kritik tentang para anak terlantar dan fakir miskin yang seharusnya dipelihara oleh pemerintah. Namun, dalam kenyataannya masih banyak kita melihat diperkotaan didaerah para gepeng yang mengemis dijalanan, pusat keramaian, lampu merah, rumah ibadah, sekolah maupun kampus, dan selalu meningkat setiap tahunnya.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Shofiyati, HidayatiUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Film
Keywords: Pesan Kritik Sosial; Film; Analisis Semiotik
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Ilmu Komunikasi
Depositing User: Editor : Arifah Wikansari------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 10 Jan 2019 03:17
Last Modified: 10 Jan 2019 03:17
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/29017

Actions (login required)

View Item View Item