Interpretasi mufassir terhadap makna al-wasilah dalam surat Al-Maidah ayat 35 (studi kasus penerapan tawassul dalam manaqiban di pondok pesantren Al-Qodiri Jember)

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Attarwiyah, Nadiatul Maziyyah (2019) Interpretasi mufassir terhadap makna al-wasilah dalam surat Al-Maidah ayat 35 (studi kasus penerapan tawassul dalam manaqiban di pondok pesantren Al-Qodiri Jember). Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Nadiatul Maziyyah Attarwiyah_E93215128.pdf

Download (6MB)

Abstract

Penelitian ini merupakan upaya untuk menggali implikasi masyarakat terhadap makna al-wasilah yang terdapat di dalam surat Al-Maidah ayat 35, yang dalam penelitian ini obyeknya adalah kegiatan manaqiban yang dikembangkan oleh Kyai muzakki di PP. Al-Qodiri Jember.Dalam penelitian ini dibatasi pada dua masalah penting yang perlu diteliti. Pertama, bagaimana interpretasi mufasir terkait al-wasi>lah dalam surat Al-Maidah ayat 35? Kedua, Bagaimana implikasi penafsiran al-wasilah terhadap praktik tawassul dalam kegiatan manaqiban di Pondok Pesantren Al-Qodiri Jember? Untuk menjawab pertanyaan di atas, penelitian ini menggunakan model penelitian yang bersifat kualitatif dan jenis penelitian library research, maka data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui data pustaka dan data lapangan seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini juga menggunakan metode analisis isi (content-analisys) dengan menganalisis beberapa penafsiran mufasir terhadap makna al-wasilah dalam Alquran. Setelah dilakukan proses penelitian, maka diperoleh kesimpulan bahwa Pertama, beberapa mufasir memiliki pandangan yang berbeda-beda dalam memaknai lafadz al-wasilah. Para mufasir sepakat mengartikannya sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah, namun berbeda pandangan dalam cara yang digunakannya, bisa dilakukan dengan cara mengikuti petunjuk murshid, para nabi dan para wali, dengan cara taat dan memuliakan shaikh (guru) yang ditambah dengan melakukan riyadah, dengan cara meminta doa kepada orang-orang saleh yang masih hidup dan dengan pangkat Nabi dan wali, dengan cara taat kepada Allah dan dengan doa dan syafaat Nabi ketika Nabi masih hidup atau dengan cara cukup melakukan amal saleh. Kedua, kegiatan manaqiban yang dilakukan oleh Kyai Muzakki beserta jamaahnya merupakan suatu kegiatan yang berbentuk majelis dzikir dan doa bersama dengan melakukan wasilah kepada para nabi dan para wali khususnya Shaikh ‘Abd al-Qadir al-Jailani yang dilakukan setiap malam Jum’at Legi di Pondok Pesantren Al-Qodiri Jember dengan harapan doa dan hajat mereka cepat dikabulkan oleh Allah. Dalam kegaitan ini, membaca kalimat tayyibah dan dzikir hasil dari thamrat al-fikr Kyai Muzakki.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Attarwiyah, Nadiatul Maziyyahnadiatulmaziyah02@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Tafsir
Keywords: al-Wasilah; Tawassul; PP. Al-Qodiri Jember
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Attarwiyah Nadiatul Maziyyah
Date Deposited: 12 Feb 2019 07:19
Last Modified: 12 Feb 2019 07:19
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/29373

Actions (login required)

View Item View Item