Al anashir ad dakhiliyah fi qishah Al Qird Wal Ghilam fi hikayah Kalilah Wa Dimnah li Ibn Al Muqoffa': dirasah adabiyah - Unsur instrinsik kisah tentang Kera dan Kura-Kura dalam hikayat Kalilah wa Dimnah karya Ibn al Muqoffa’

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Umam, Kharis Khotibul (2015) Al anashir ad dakhiliyah fi qishah Al Qird Wal Ghilam fi hikayah Kalilah Wa Dimnah li Ibn Al Muqoffa': dirasah adabiyah - Unsur instrinsik kisah tentang Kera dan Kura-Kura dalam hikayat Kalilah wa Dimnah karya Ibn al Muqoffa’. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (512kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (188kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (506kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (658kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (311kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (264kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (185kB) | Preview
[img] Text
A81208056 Haris Khotibul Umam 2015 ok.pdf

Download (4MB)

Abstract

Ungkapan yang menyatakan bahwa dunia sudah terbalik, dengan mengakui tontonan menjadi tuntunan, dan tuntunan menjadi tontonan, tidak boleh hanya dimaknai sebagai sebuah „keremangan‟ hukum belaka. Artinya, kondisi ini bisa dipahami sebagai pertanda ketidak pastian „hitam putih‟ persoalan sosial, melainkan harus dibaca sebagai situasi yang mengharuskan masyarakat untuk lebih bersikap selektif dalam memilah dan memilih informasi yang bakal diserap. Sebab, sebuah situasi akan berdampak amat negatif bila yang terjadi adalah pendegradasian tuntunan moral dan religiositas, dengan hanya menjadi tontonan semata. Karena itu, tidak jarang ditemukan adanya ceramah agama-yang mestinya menjadi media penyampaian nilai etis (futuwah) bagi masyarakat- namun pada kenyataannya, hanya dijadikan sebagai hiburan belaka tanpa dipahami substansi dari acara tersebut. Situasi yang demikian itu pula yang menjadi latar belakang penulisan puitis Kalilah wa dimnah yang kemudian diterjemahkan kedalam Bahasa oleh Ibn al-Muqaffa‟ menggemakan nilai etis moral dan religiositas bagi masyarakat dengan menggunakan model fabel. Kalilah wa Dimnah adalah sebuah agung yang tidak hanya diapresiasi oleh kalangan Sufi sebagai sebuah karya berisi muatan etis-transenden, namun juga menjadi salah satu referensi utama dikalangan sastrawan. berangkat dari hal itu, penulis ingin menggali unsur- intrinsik yang terdapat dalam hikayat Kalilah Wa Dimnah khususnya pada tentang “kera dan kura-kura” Pembahasan dalam skripsi ini yaitu mengenai kajian tentang Unsur Intrinsik Kisah tentang “Kera dan Kura Kura” dalam Hikayat Kalilah Wa Dimnah Karya Ibn Al Muqoffa‟dengan pendekatan sejarah. Masalah yang dikemukakan dalam masalah ini meliputi tiga hal yaitu:  Apa tema dalam Kisah Tentang “Kera dan Kura Kura” dalam Hikayat Kalilah Wadimnah Karya Ibn Al Muqoffa‟.  Bagaimana alur kisah tentang “Kera dan Kura Kura” dalam Hikayat Kalilah Wa Dimnah Karya Ibn Al Muqoffa‟ dan  Apa saja amanat yang terkandung dalam Kisah tentang “Kera dan Kura kura” dalam Hikayat Kalilah Wa Dimnah Karya ibn Al Muqoffa‟.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Umam, Kharis KhotibulUNSPECIFIEDA81208056
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorFrank, Ahmadahmadfrank@yahoo.com2026097602
Subjects: Adab
Sastra
Keywords: Unsur instrinsik; kisah tentang Kera dan Kura Kura; hikayat Kalilah Wa Dimnah; Ibn Al Muqoffa'
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Bahasa dan Sastra Arab
Depositing User: Users 71 not found.
Date Deposited: 13 Jan 2016 06:51
Last Modified: 12 Sep 2025 06:55
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/3228

Actions (login required)

View Item View Item