Analisis hukum Islam dan Fatwa DSN-MUI NO 58/ DSN-MUI/ V/ 2007 terhadap implementasi akad dan penyelesaian wanprestasi hawalah bil ujrah di BNI Syariah Surabaya

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Cahyani, Alief Tiyan (2020) Analisis hukum Islam dan Fatwa DSN-MUI NO 58/ DSN-MUI/ V/ 2007 terhadap implementasi akad dan penyelesaian wanprestasi hawalah bil ujrah di BNI Syariah Surabaya. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Alief Tiyan Cahyani_C92216081.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) di BNI Syariah Surabaya. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian data yang terkumpul dianalisis menggunakan metode analisa deskriptif kualitatif dengan pola pikir induktif, yaitu cara menuturkan dan menguraikan serta menjelaskan terlebih dahulu fakta tentang pembiayaan yang selanjutnya dianalisis dengan konsep hawalah, h}awalah bil ujrah, dan dalam fatwa DSN-MUI NO 58/ DSN-MUI/ V/ 2007. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) Hawalah bil ujrah yang dilakukan pihak dari BNI Syariah Surabaya adalah sah secara prosedural. Nasabah Bank BNI Syariah sebagai muh}il, bank konvensional sebagai muh}al, Bank BNI Syariah sebagai muh}al ’alaih dan Hutang yang dialihkan atau yang disebut muh}al bih. Bank BNI Syariah menghadirkan produk untuk hawalah bil ujrah ini ada yang memakai agunan dan tanpa agunan. Yakni pada produk Multiguna iB Hasanah dengan menggunakan hawalah bil ujrah dan Fleksi ib Hasanah dengan menggunakan hawalah bil ujrah; 2) Langkah apa yang dilakukan pihak BNI Syariah Surabaya apabila terjadi wanprestasi pada akad h}awa>lah bil ujrah ialah: a) pemantauan agar nasabah tetap membayar; b) surat teguran atau peringatan; c) penagihan pihak bank lebih intens; d) melakukan kunjungan lapangan; e) menawarkan restruktur; f) menawarkan untuk pelelangan jaminan; g) melalui pihak ketiga; dan h) lelang jaminan; dan 3) Menurut Fatwa DSN-MUI NO 12/ DSN-MUI/ VI/ 2000, ijab dan kabul dalam akad hawalah bil ujrah di Bank BNI Syariah harus menghadirkan beberapa orang, yakni: a) Nasabah (Suami dengan istri atau dengan para saksi); b) notaris (untuk pengalihan sertifikatnya); c) muhal; dan d) muhal ‘alaih (pihak Bank BNI Syariah). Dari hasil penelitian ini peneulis memberikan saran kepada: 1) Kepada para karyawan berserta pimpinan BNI Syariah KC Surabaya agar lebih teliti dalam memberikan pembiayaan kepada nasabah yang nantinya lebih mengurangi kemungkinan nasabah melakukan wanprestasi; dan 2) Kepada para nasabah supaya lebih mempertimbangkan kemampuan dirinya sebelum melakukan pembiayaan agar tidak terjadi wanprestasi dikemudian hari.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Cahyani, Alief Tiyanatiancahyani@gmail.comC92216081
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorMukarram, Akh.--2023095601
Subjects: Hukum Islam
Hukum Islam > Pelunasan Utang
Hukum Ekonomi
Keywords: Hawalah bil Ujrah; LKS, Implementasi; Wanprestasi; Fatwa DSN-MUI.
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Alief Tiyan Cahyani
Date Deposited: 26 Oct 2020 02:56
Last Modified: 26 Oct 2020 02:56
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/44744

Actions (login required)

View Item View Item