Ghibah: derivasi Al Quran dan Al Hadits

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Jawhari, M. Thanthawi (1997) Ghibah: derivasi Al Quran dan Al Hadits. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (61kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (430kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (3MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (5MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (439kB) | Preview

Abstract

Salah satu penyelewengan sosial dan penyimpangan rohani itu adalah ghibah, yaitu membicarakan seseorang tentang hal-hal yang jika didengar oleh orang yang dibicarakan bisa menyinggung perasaan dan melukai hatinya. Ghibah memainkan peranan pamungkas dalam menimbulkan permusuhan dan kebencian dikalangan berbagai anggota masyarakat. Salah satu sebab mengapa ghibah tersebar luas adalah bahwa para pengghibah tidak memperdulikan akibat-akibatnya dikemudian hari. Perumusan dalam penelitian ini adalah bagaimana arti ghibah dalam Al-Qur’an, bilamana diperbolehkan serta apa yang diperbuat seseorang setelah taubat dari ghibah. Dapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa arti sebenarnya ghibah menurut Al-Qur’an, mengetahui kapan diperbolehkan dan mengetahui cara bertaubat dari ghibah. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode deduktif dan induktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa arti ghibah adalah membicarakan keburukan seseorang (dibelakangnya) yang dapat memutuskan ikatan kerukunan dan kasih sayang diantara sesama manusia. Kedua, yang dibolehkan secara syar’i ada 6 perkara yakni mengadukan penganiayaan, meminta tolong untuk merubah kemungkaran, meminta fatwa, memberi peringatan agar orang-orang Islam waspada terhadap kerukunan, menceritakan orang yang secara terang-terangan berbuat kefasikan, menyebut seseorang dengan julukan yang buruk. Ketiga, adapun orang yang bertaubat dari ghibah ada 4 syarat yaitu meninggalkan perbuatan ghibah, menyesal atas ghibah yang telah dilakukan, mempunyai niat yang teguh untuk tidak mengulanginya lagi, memberitahu dan meminta maaf kepada orang yang dighibahkannya.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Jawhari, M. Thanthawi--059210160
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorSyamsudduha, Syamsudduha----
Subjects: Hadis
Keywords: Ghibah; Hadis
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Arsip Ushuluddin
Depositing User: Editor : Rini Wahyuningsih------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 19 Feb 2016 02:44
Last Modified: 30 Jun 2020 12:22
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/4766

Actions (login required)

View Item View Item