Perancangan Pusat Komunitas Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) dengan pendekatan Asimilasi Budaya Islam dan Tionghoa di Kota Lasem

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hakim, Arif Rahman (2021) Perancangan Pusat Komunitas Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) dengan pendekatan Asimilasi Budaya Islam dan Tionghoa di Kota Lasem. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Arif Rahman Hakim_H73216031.pdf

Download (2MB)

Abstract

Masyarakat Muslim Tionghoa Indonesia sadar bahwa mereka memiliki perbedaan identitas personal dengan muslim lokal Indonesia. Perbedaan ini membuat Tionghoa muslim Indonesia membentuk organisasi dan yayasan Tionghoa muslim yang disebut Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI). Organisasi dan yayasan ini bertujuan sebagai wadah berkumpulnya Tionghoa muslim sehingga mereka dapat mempertahankan dan menegaskan identitas mereka sebagai Tionghoa ditengah masyarakat muslim lokal Indonesia dan dapat diterima oleh komunitas Tionghoa sendiri. Kondisi PITI dewasa ini diwadahi di dalam masjid-masjid Cheng Hoo maupun kantor. Seiring banyaknya mualaf yang tertarik memeluk agama islam, PITI masih belum menyediakan pusat komunitas yang besar, komunitas yang dapat mewadahi, mengenalkan budaya, membina para mualaf, dan menyelenggarakan segala aktivitasnya. Di kota Lasem telah terjadi pembauran budaya yang cukup lama, masyarakat sangat menjunjung tinggi nilai toleransi, dan dahulu sudah terdapat komunitas islam yang di dominasi muslim tionghoa semenjak datangnya Laksamana Cheng Ho. Adanya rencana pemerintah untuk mengembalikan Lasem seperti dulu hingga membuat Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan untuk kawasan Kota Pusaka Lasem, dapat berpeluang untuk menciptakan ruang komunitas PITI. Serta di dukungnya isu ini oleh gubernur Jawa Tengah yang dikatakannya dapat memajukan sektor pariwisata. Perancangan Pusat Komunitas ini menggunakan pendekatan Asimilasi Budaya Islam dan Tionghoa, yang mana dalam praktiknya mengadopsi langgam penataan bangunan Feng Shui, kemudian Parameter Feng Shui tersebut di pilih dan di pilah sesuai yang diperbolehkan dalam islam. Sehingga mendapatkan bentuk arsitektur yang seimbang dari pencampuran 2 budaya tersebut. Dari perancangan tersebut dapat mewujudkan Ruang Komunitas yang dapat menjadi pusat kegiatan di kota Lasem, dan juga pusat kebudayaan muslim tionghoa.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Hakim, Arif Rahmanarifrahmanhkm@yahoo.comH73216031
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorSyariah, Arfianiarfianisyariah@gmail.com2027028302
Thesis advisorRatodi, Muhammadmratodi@uinsby.ac.id2004038102
Subjects: Arsitektur
Keywords: Pusat Komunitas; Muslim Tionghoa; Asimilasi.
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Studi Arsitektur
Depositing User: Arif Rahman Hakim
Date Deposited: 04 Aug 2021 13:31
Last Modified: 04 Aug 2021 13:32
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/49231

Actions (login required)

View Item View Item