Studi komparatif pendapat tokoh Nahdlatul Ulama dan tokok Muhammadiyah Sidoarjo terhadap hukum undian doorprize dalam penyelenggaraan peringatan agustusan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Qomar, Mokhamad Nurul Badrul (2022) Studi komparatif pendapat tokoh Nahdlatul Ulama dan tokok Muhammadiyah Sidoarjo terhadap hukum undian doorprize dalam penyelenggaraan peringatan agustusan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Mokhamad Nurul Badrul Qomar_C95218038 ok.pdf

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi untuk menjawab rumusan masalah yang diangkat oleh peneliti. Pertama, bagaimana pendapat tokoh Nahdlatul Ulama dan tokoh Muhammadiyah Sidoarjo terhadap hukum undian doorprize dalam penyelenggaraan peringatan agustusan? Kedua, analisis komparatif pendapat tokoh Nahdlatul Ulama dan tokoh Muhammadiyah terhadap hukum undian doorprize dalam penyelenggaraan peringatan agustusan? Field research merupakan salah satu cara peneliti mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif. Pada penelitian lapangan, konteks adalah salah satu cara peneliti dalam memutuskan fokus penelitiannya. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang diterapkan pada peneliti dalam menganalisis dengan pendekatan komparatif. Pendekatan komparatif yaitu pengkaji menggambarkan data mengenai hukum undian doorprize dalam peringatan penyelenggaraan agustusan menurut tokoh Nahdlatul Ulama dan tokoh Muhammadiyah. Peneliti mendapatkan sumber data dari sumber data primer dan sekunder. Dalam mengumpulkan datanya menggunakan wawancara. Sedangkan, Teknik pengolahan datanya dengan organizing, editing, dan analizing. Hasil analisis menyebutkan bahwa tokoh Nahldatul Ulama berpendapat mengenai undian berhadiah tidak boleh. Sedangkan, tokoh Muhammadiyah juga tidak memperbolehkan undian. Tokoh Nahdlatul Ulama dan tokoh Muhammadiyah menyepakati bahwa hukum undian doorprize adalah haram. Hal tersebut dikarenakan undian doorprize sama seperti perjudian atau mengundi nasib. Meskipun keduanya memiliki syarat yang sedikit berbeda yakni, tokoh Nahdlatul Ulama membolehkan dengan syarat apabila kupon diperjual belikan harus ada yang diberi secara cuma cuma. sedangkan tokoh Muhammadiyah bisa membolehkan apabila ada yang menaggung kebutuhan undian. Dari hasil analisis penulis, panitia pada acara undian doorprize dapat mengikuti pendapat tokoh Nahdlatul Ulama dengan memasukkan seseorang yang tidak membeli kupon undian doorprize ketika kupon undian diperjual belikan pada masyarakat. Dengan begitu undian doorprize tersebut tidak masuk dalam perjudian karena ada seseorang yang masuk dalam acara undian doorprize dengan tidak mengeluarkan hartanya untuk membeli kupon. Hal ini yang harus lebih diperhatikan oleh panitia acara undian doorprize agar tidak masuk dalam perjudian karena adanya unsur jual beli kupon undian yang seperti unsur perjudian.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Qomar, Mokhamad Nurul Badrulmnurulbadrul@gmail.comC95218038
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorKhoiroh, MuflikhatulMuflikhatul Khoiroh muflikhatul@uinsby.ac.id2016047002
Subjects: Hukum Islam
Muhammadiyah
Perbandingan Madzhab
Agama dan Ilmu Pengetahuan
Nahdlatul Ulama
Keywords: Hukum undian doorprize; Nahdlatul Ulama; Muhammadiyah; komparatif; peringatan agustusan
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzhab
Depositing User: Mokhamad Nurul Badrul Qomar
Date Deposited: 13 Mar 2023 05:17
Last Modified: 13 Mar 2023 05:17
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/59470

Actions (login required)

View Item View Item