Kontekstualisasi hadis riwayat Ibn Majah nomor indeks 4204 terhadap fenomena unggahan swafoto saat beribadah

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Nurazizah, Lutfiah (2023) Kontekstualisasi hadis riwayat Ibn Majah nomor indeks 4204 terhadap fenomena unggahan swafoto saat beribadah. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Lutfiah Nurazizah_E75218046.pdf

Download (3MB)

Abstract

Swafoto merupakan kegiatan mengambil foto diri sendiri melalui handphone maupun webcam yang kemudian diunggah ke media sosial. Dengan mengunggah foto tersebut ke media sosial sama dengan memperlihatkan kegiatan yang dilakukan kepada khalayak. Salah satu fenomena yang dijumpai pada masyarakat saat ini adalah mengunggah foto swafoto saat melakukan amal ibadah di media sosial. Hal ini, terjadi kontradiksi antara unggahan swafoto saat beribadah dan konsep ibadah yang harus dilakukan dengan ikhlas tanpa mengaharap perhatian dari orang lain. Penelitian ini mengarah pada tiga rumusan masalah, yaitu bagaimana kualitas dan kehujjahan, pemaknaan serta kontekstualisasi hadis riwayat Ibn Ma>jah nomor indeks 4204 terhadap unggahan swafoto saat beribadah di media sosial. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode pemaknaan tentang kontekstualisasi hadis. Kemudian dalam proses analisis data menggunakan analisis konten hadis dengan pengambilan data dari buku-buku pustaka melalui takhrij al-hadith, i’tibar, kritik sanad dan kritik matan. Adapun dalam penelitian dapat ditemukan bahwa kualitas hadis riwayat Ibn Ma>jah nomor indeks 4204 dalam tingkatan hasan lidzatihi karena adanya sanad yang sambung, perawi yang adil dan dhabit serta tidak ditemukan s}adh dan illat namun status kedhabitannya kurang. Hadis ini dapat dikategorikan sebagai hadis yang maqbul wa ma’mulun bih karena dalam segi matannya tidak bertentangan dengan al-Qur’an atau riwayat yang lebih sahih serta tidak terdapat s}adh dan illat. Hadis ini mengandung makna bahwa perbuatan yang menunjukkan ketaatan atau memperbagus amal ibadah dan mengharapkan perhatian dari orang lain termasuk perbuatan syirik yang tersembunyai (riya). Kemudian pemaknaan hadis ini dikontekstualisasikan terhadap fenomena unggahan swafoto di media sosial, bahwa tidak semua unggahan selfie saat beribadah di media sosial termasuk perbuatan riya, karena tidak semua orang yang menggunggahnya memiliki niat dan perasaan ingin dilihat atau diperhatikan oleh orang lain.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Nurazizah, Lutfiahe75218046@uinsby.ac.idE75218046
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorSucipto, Mohammad Hadihadi_hz@uinsby.ac.id2010037502
Subjects: Media Sosial
Keywords: swafoto; media sosial; pemaknaan hadis; Ibn Majah
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Hadis
Depositing User: Lutfiah Nurazizah
Date Deposited: 28 Feb 2023 03:27
Last Modified: 28 Feb 2023 03:27
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/59746

Actions (login required)

View Item View Item