Sejarah perkembangan pondok pesantren dan upaya pengembangan wirausaha pondok pesantren Daruttauhid Al-alawi Sendang Senori Tuban 1923-2023

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hasanuddin, Muhammad (2023) Sejarah perkembangan pondok pesantren dan upaya pengembangan wirausaha pondok pesantren Daruttauhid Al-alawi Sendang Senori Tuban 1923-2023. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Muhammad Hasanuddin_A92219102.pdf
Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Bagaimana sejarah berdirinya Pondok Pesantren Daruttauhid Al-Alawi? 2) Bagaimana Perkembangan Pondok Pesantren Daruttauhid Al-Alawi? 3) Bagaimana Pengembangan Wirausaha Pondok Pesantren Daruttauhid Al-Alawi?. Untuk menjawab beberapa permasalahan di atas, penulis menggunakan metode penelitian sejarah, di mana metode penelitian sejarah merupakan kumpulan secara sistematis dari prinsip-prinsip serta aturan-aturan yang ditujukan untuk membantu proses pengumpulan sumber sejarah secara efektif. Upaya yang dilakukan peneliti yakni melalui empat tahap. 1) Heuristik (mencari sumber), 2) Verifikasi atau kritik sumber, 3) Interpretasi, dan 4) Historiografi (penulisan), selain empat tahapan tersebut peneliti juga menggunakan teori pendukung milik John Obert Voll yaitu continuity and change, Arnold J Toynbee yaitu challenge and respons untuk menyelesaikan masalah di atas. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: Pendirian pondok pesantren ini dilatar belakangi karena semakin banyaknya penduduk desa Sendang yang ingin belajar agama Islam, karena harus pulang pergi ke rumah maka pembelajaran berjalan kurang maksimal. Sehingga timbulah niatan dari H. Syakur untuk mendirikan sebuah pondok pesantren. Perkembangan dari Pondok Pesantren Daruttauhid Al-Alawi juga bisa dikatakan cukup pesat seiring berubahnya zaman. Serta terdapat program pengembangan wirausaha pondok pesantren dengan meningkatkan skill santri dan memberikan manfaat bagi masyarakat melalui program wirausaha yang pondok miliki.