Persamaan agama dalam pengangkatan anak menurut Undang-Undang nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak perspektif hak asasi manusia dan maqaṣid al-shariʿah

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sukma, Dina Kamelia (2023) Persamaan agama dalam pengangkatan anak menurut Undang-Undang nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak perspektif hak asasi manusia dan maqaṣid al-shariʿah. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Dina Kamelia Sukma_C71219062 full.pdf
Restricted to Repository staff only until 3 May 2027.

Download (1MB)
[img] Text
Dina Kamelia Sukma_C71219062.pdf

Download (1MB)

Abstract

Skripsi ini ditulis dalam rangka untuk mengetahui konsepsi persamaan agama dalam pengangkatan anak, dari sudut pandang teori HAM dan Maqāṣid Al-Sharīʿah. Regulasi UU No. 35/2014 tentang perlindungan anak memuat kembali aturan persamaan agama dalam pengangkatan anak pada UU No. 23/2002, kerap menuai beragam perspektif pro dan kontra di kalangan masyarakat dengan dalih hak asasi manusia. Skripsi ini merupakan jenis penelitian hukum normatif, dengan metode kualitatif memakai teknik analisa data deskriptif. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yang terdiri atas bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Data penelitiannya dikumpulkan melalui studi literatur, yang berpijak pada kitab, peraturan perundang-undangan, buku, jurnal, dan internet. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa: pertama, sejatinya syarat persamaan agama bagi calon orang tua sngkat dan calon anak angkat yang terdapat dalam Pasal 39 Ayat (3) UU 35/2014 Tentang Perlindungan Anak merupakan elaborasi dari khazanah nilai-nilai Pancasila yang menjadi ciri khas di Indonesia. Pasal a quo dimaksudkan untuk melindungi hak asasi sang anak angkat agar tidak terjadi pemaksaan dalam beragama. Kedua, tinjauan Maqāṣid Al-Sharīʿah Pasal 39 Ayat (3) UU 35/2014 Tentang Perlindungan Anak juga memperhatikan aspek agama, di mana pilar menjaga agama menduduki posisi teratas dalam Maqāṣid Al-Sharīʿah. Sosok orang tua angkat sebagai pengasuh mamiliki peran penting dalam pembimbing anak angkatnya. Perbedaan agama dapat menghalangi hak anak dalam mendapat bimbingan, terlebih dikhawatirkan bisa merusak akidah dan agama. Sejalan dengan uraian di atas, maka masyarakat seyogianya tidak membandingkan regulasi di Indonesia dengan negara sekuler, yang memisahkan urusan duniawi kenegaraan dengan agama. Penulis juga merekomendasikan saran agar ketentuan pengangkatan anak diatur lebih komprehensif dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI), agar umat Islam memiliki rujukan secara khusus mengenai anak angkat dalam keluarga, karena saat ini di KHI, anak angkat hanya diatur secara singkat terkait wasiat wajibah. Hal tersebut dimaksudkan agar mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam pengangkatan anak yang dapat melanggar ajaran Islam.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Sukma, Dina Kameliakameliayholia@gmail.comC71219062
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorNajah, Ahmadunahmadun.najah@yahoo.com2015097704
Subjects: Agama
Adopsi
Anak > Pengangkatan Anak
Keywords: Pengangkatan anak; agama; HAM; maqasid al-shariʿah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Dina Kamelia Sukma
Date Deposited: 03 May 2024 02:35
Last Modified: 03 May 2024 02:36
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/69897

Actions (login required)

View Item View Item